Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan, Bambang Soesatyo: Hikmah Pandemi

Kompas.com - 27/08/2021, 16:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan, ada hikmah di balik dampak akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih mewabah di Indonesia.

Adapun hikmah yang dimaksud Bambang terkait meningkatnya solidaritas antar anak bangsa dalam menghadapi pandemi. Hikmah itu tercatat dalam sebuah laporan internasional.

"Kita patut berbangga, bahwa menurut Charities Aid Foundation (CAF), laporan World Giving Index (WGI) 2021, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia," kata Bambang dalam acara Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan Seri Ke-6 Edisi Spesial Kemerdekaan yang digelar Fraksi PKS DPR, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: UPDATE: Ada 255.969 Suspek Terkait Covid-19 di Indonesia

Bambang mengatakan, tingkat kerelawanan Indonesia dinilai tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia.

Adapun WGI merupakan laporan tahunan yang diterbitkan oleh CAF terhadap 140 negara di dunia berdasarkan seberapa dermawan dalam menyumbang.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengungkapkan bahwa prestasi Indonesia tersebut juga berjalan bersamaan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi.

Upaya pemerintah itu diapresiasi Bamsoet sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus serta memulihkan ekonomi akibat Covid-19.

"Kebijakan-kebijakan itu antara lain melalui sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan 3T testing, tracing dan treatment, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serta pelaksanaan vaksinasi massal secara gratis bagi masyarakat," kata dia.

Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Satu

Dari berbagai kebijakan tersebut, Bamsoet menggarisbawahi perihal pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yang dinilai belum optimal dari target yaitu 208 juta orang atau sekitar 28 persen sudah divaksinasi.

Pemerintah, kata dia, hingga 25 Agustus 2021 telah melakukan vaksinasi dosis pertama terhadap lebih dari 59 juta orang.

Sementara itu, mereka yang sudah divaksinasi dosis kedua berjumlah sekitar 33 juta orang.

Namun, dia tetap melihat ada secercah harapan pelaksanaan vaksinasi dapat mencapai target. Hal itu dinilainya dari kebijakan pemerintah yang terus mendatangkan kembali dosis vaksin dari luar negeri.

"Melihat target pemerintah untuk mendatangkan 370 hingga 430 juta dosis vaksin hingga akhir 2021 dan melakukan suntik vaksin dua juta dosis per hari," ucap dia.

Baca juga: Luhut Curhat Dikomplain Negara Asing karena Indonesia Terkesan Jauhi Produk Luar Negeri

Bamsoet menilai, upaya keras pemerintah dalam mengatasi pandemi perlu dibarengi dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam ikut serta membantu.

Melihat kondisi saat ini, Bamsoet mengaku bersyukur karena tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat mulai meningkat, terutama untuk melakukan vaksinasi.

"Maka, kita patut optimis bahwa kita pasti mampu melewati masa-masa sulit ini," harap Bamsoet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com