Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danpusdiklatpassus Tutup Latihan Pembentukan Raider TNI AD

Kompas.com - 25/08/2021, 11:20 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Danpusdiklatpassus) Kopassus Brigjen TNI Thevi Zebua menutup latihan pembentukan Raider satuan jajaran TNI Angkatan Darat gelombang pertama 2021 di Lapangan Kesatrian Amirul Isnaeni, Cilacap, Jawa Tengah Selasa (24/8/2021).

"Setelah mengikuti latihan selama 2 bulan, 500 prajurit dari 14 Batalyon resmi menyandang brevet, baret dan kualifikasi Raider," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Kopassus Letkol Inf Achmad Munir, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).

Dari latihan ini menghasilkan sejumlah prestasi yang diraih peserta, yakni Letda Inf Ryan Alferio Putra dari Yon 113/Jaya Sakti sebagai lulusan Perwira Pertama terbaik.

Kemudian Serda Saipul Launuru dari Yon 136/Tuah Sakti sebagai Bintara lulusan terbaik dan Prada Prima Aji Maulanda dari Yon 113/Jaya Sakti sebagai lulusan Tamtama terbaik.

Dalam amanatnya, Thevi mengucapkan selamat atas keberhasilan para mantan peserta setelah menempuh pendidikan.

Thevi juga mengingatkan agar para prajurit selalu siap dan mampu saat melaksanakan tugas seiring bertambahnya kualifikasi Raider saat ini.

Baca juga: Kopassus Bantu Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Bogor

Hal itu sesuai dengan moto prajurit Raider, yaitu mampu bergerak secara cepat, senyap dan tepat untuk mendekati, merebut, dan menghancurkan sasaran.

Di akhir amanatnya, Thevi berharap bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat di Pusdiklatpassus Kopassus dapat memberi manfaat dan meningkatkan kualitas kemampuan prajurit Raider.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com