Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Disebut Terlibat Bisnis Tambang di Papua, Jubir Minta Haris Azhar Beri Penjelasan

Kompas.com - 24/08/2021, 10:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi memberikan tanggapan atas video wawancara yang dilakukan Haris Azhar bersama Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti terkait keterlibatan Luhut Binsar Pandjaitan dalam sejumlah bisnis tambang di Papua.

Menurut Jodi, tidak benar bahwa Luhut terlibat dalam bisnis-bisnis tambang yang dimaksud.

"Terkait video percakapan saudara Haris Azhar dan saudari Fatia Maulidiyanti bahwa Pak Luhut atau PT Toba Sejahtera melakukan bisnis-bisnis tambang di Papua, kami mohon keduanya dapat segera memberikan klarifikasi dan bukti," ujar Jodi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

"Karena hal tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan fakta," tuturnya.

Baca juga: Luhut: Kita Bisa Saja Hadapi Multiple Waves Covid-19 di Masa Depan...

Jodi melanjutkan, video percakapan tersebut bisa menimbulkan fitnah karena saat ini sudah tersebar luas di kalangan masyarakat.

Dia menilai, percakapan itu mengandung unsur kampanye negatif yang pernah ditujukan kepada Luhut sebelumnya.

"Kampanye negatif ini mirip dengan fitnah yang pernah dibuat oleh saudara Djoko Edhie mengenai kepemilikan saham 51 persen Pak Luhut di PT Zyrex yang juga ikut disebarkan oleh politikus," ucap Jodi.

Sehingga ke depannya, pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum bisa mengambil langkah-langkah antisipatif dan responsif agar hal seperti itu tidak terjadi berulangkali dan membuat para pihak yang melakukannya merasa mempunyai impunitas hukum.

Baca juga: Soroti Pakaian Adat Jokowi, Kontras: Hanya Pencitraan Indonesia Kaya Budaya

Jodi menekankan, demokrasi di Indonesia harus dijaga dengan melindunginya dari penyalahgunaan wewenang oleh pihak.

"Supaya tidak dibilang kita sewenang-wenang, atau dibilang antikritik atau upaya pembungkaman, maka kami tunggu penjelasannya sesegera mungkin. Perlu diingat bahwa kritik dan fitnah adalah dua hal yang berbeda," ujar Jodi.

Adapun percapakan antara Haris Azhar dan Fathia Maulidiyanti berlangsung dalam sesi wawancara dengan tema "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam" yang ditayangkan channel YouTube milik Haris Azhar.

Baca juga: Soal Pinangki, Haris Azhar: Tak Heran, Kejaksaan Pasti Berdalih Vonis Sesuai Tuntutan JPU

Perbincangan itu membahas hasil riset berbagai lembaga, antara lain YLBHI KontraS, WALHI, Jatam dan lain-lain terkait bisnis para pejabat atau petinggi atau purnawirawan TNI AD di balik rencana eksploitasi tambang emas daerah Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya.

Saat ini, Kompas.com masih berupaya meminta tanggapan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com