JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berbagai jenis vaksin Covid-19 terus berdatangan ke Tanah Air.
Namun, ia meminta masyarakat tak pilih-pilih jenis vaksin lantaran seluruhnya memberikan manfaat yang sama.
"Dengan adanya beberapa macam vaksin ini kami imbau agar masyarakat tidak pilih-pilih vaksin karena semua vaksin memberikan manfaat yang sama yaitu membangun antibodi tubuh kita," kata Budi dalam konfefensi pers daring, Senin (23/8/2021) malam.
Setidaknya, ada empat jenis vaksin yang sudah tiba di Indonesia. Keempatnya yakni Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.
Baca juga: Menkes: Indonesia Posisi ke-6 Dunia untuk Jumlah Penyuntikan Vaksin Dosis Pertama
Budi mengatakan, pada Agustus saja pemerintah akan kedatangan 62,6 juta dosis vaksin dari berbagai jenis produsen.
Sejauh ini, kata dia, sebanyak 1,56 juta dosis vaksin Pfizer yang dibeli pemerintah sudah tiba di Indonesia. Pada akhir bulan ini akan tiba lagi 4,6 juta dosis Pfizer hasil kerja sama multilateral bersama Covax.
Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar stok vaksin yang ada segera distribusikan ke daerah dan diberikan kepada masyarakat.
"Jadi stok vaksin sesuai arahan presiden sebisa mungkin segera dipakai dan itu bisa dikontrol juga oleh publik di website vaksin.kemkes.go.id," ujarnya.
Budi pun kembali menegaskan bahwa vaksin Covid-19 gratis untuk seluruh warga. Ia meminta masyarakat melapor jika menemukan pungutan dalam vaksinasi.
Baca juga: Luhut: Efikasi Vaksin Covid-19 Belum Ada yang 100 Persen, Belum Bisa Harapkan Herd Immunity
"Kalau ada yang meminta pembayaran silakan hubungi pengaduan Kemkes di nomor telepon 1500567 atau di emailnya pengaduan.itjen@kemkes.go.id," ujarnya.
Budi menambahkan, hingga saat ini Indonesia sudah menyuntikkan 90 juta dosis vaksin. Hal tersebut membawa RI ke peringkat ke-9 dunia untuk jumlah penyuntikan vaksin.
"Dari sisi orang yang disuntik, rakyat yang disuntik, per hari ini sudah berhasil menyuntikkan 58 juta orang suntikan (dosis) pertama dan itu rangking ke-6 di dunia," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.