Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Satgas: Warga yang Tak Bisa Isoman, Segeralah Menuju Isolasi Terpusat

Kompas.com - 20/08/2021, 17:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ganip Warsito meminta warga yang tidak bisa menjalani isolasi mandiri (isoman) segera menuju tempat isolasi terpusat (isoter).

Menurut Ganip, hal ini juga berlaku untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan pasien yang bergejala ringan.

“Warga yang tidak dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) saya sarankan untuk segera menuju ke fasilitas isolasi terpusat bagi yang OTG atau bergejala ringan,” ujar Ganip dilansir dari siaran pers BNPB, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Jokowi: Kurangi Pasien Covid-19 yang Isoman, Tarik ke Isolasi Terpusat

Menurut dia, hal tersebut penting supaya warga dapat terobati dan pulih secara cepat.

Ganip pun berpesan kepada masyarakat, apabila telah terpapar Covid-19 segera melapor kepada petugas setempat.

Mereka yang telah melapor dapat segera termonitor oleh petugas kesehatan sehingga cepat tertangani sejak dini.

Dia mengatakan, sakit Covid-19 bukan merupakan aib. Ganip juga pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dan telah pulih.

Ia menyebut mereka yang pernah terinfeksi ini sebagai "alumni".

Baca juga: Bantu Warga Isoman Sembuh dari Covid-19, Pemkab Wonogiri Perkuat Sensitivitas Sosial Warga

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah mengurangi pasien positif Covid-19 yang melakukan isoman di rumah untuk dipindahkan ke tempat isoter.

Menurut dia, perawatan pasien positif di isoter bisa membantu mengurangi penyebaran Covid-19.

"Kurangi yang isoman ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran," ujar Jokowi dalam pengarahan kepada Forkopimda se-Jawa Timur sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021).

Oleh karena itu, Jokowi meminta pangdam, kapolda dan kapolres di Jawa Timur dapat membantu menyelesaikan ketersediaan lokasi isoter.

Dia mengingatkan, isolasi yang terpusat juga berkaitan dengan tingkat kematian.

Baca juga: UPDATE: Tambah 202.484, Total Spesimen Covid-19 yang Diperiksa 30.213.170

Dia menduga, tingginya angka kematian salah satunya disebabkan pasien isoman yang tidak segera masuk ke isoter, sehingga saat dibawa ke rumah sakit sudah pada posisi terlambat.

"Saturasinya sudah turun baru dibawa ke rumah sakit, terlambat. Yang banyak di situ," ujar Jokowi.

Penyebab kedua, karena pasien yang meninggal memiliki penyakit penyerta atau komorbid sehingga kondisinya cepat menurun akibat tak tertangani dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com