Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Program yang Disiapkan Pemerintah untuk Pekerja Migran yang Dipulangkan dari Malaysia

Kompas.com - 20/08/2021, 12:50 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengatakan, berbagai program pemberdayaan ekonomi untuk pekerja migran Indonesia bermasalah (PMIB) yang pulang dari Malaysia telah disiapkan kementerian/lembaga terkait.

Penyiapan program pemberdayaan ekonomi bertujuan agar PMIB yang telah pulang tidak kembali ke Malaysia untuk bekerja.

"Kementerian/lembaga terkait telah menyiapkan program-program untuk memberdayakan ekonomi para PMIB," ujar Femmy dikutip dari laman resmi Keneko PMK, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Ringankan Beban Pekerja Migran Indonesia, Pemerintah Bebaskan Biaya Penempatan Kerja

Femmy mengatakan, apabila upaya memberikan pemberdayaan ekonomi tersebut berhasil, maka diharapkan para PMIB tidak kembali ke Malaysia dan menjadi pekerja bermasalah lagi.

Program-program tersebut antara lain program Sentra Kreasi Atensi (SKA) dan balai-balai pelatihan ekonomi dari Kementerian Sosial (Kemensos), program Tenaga Kerja Mandiri dan Padat Karya dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan program bimbingan capacity building untuk menumbuhkan wirausahawan baru dari Kementerian Perindustrian.

Selanjutnya, Kementerian Pertanian mencanangkan program ketahanan pangan, PT PNM mencanangkan program PNM Mekar dan Ulamm, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) program KUR TKI, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal (Kemendes PDTT) menyediakan program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dan Padat Karya Desa, serta BP2MI menyediakan program pelatihan wirausaha bagi PMI Purna.

Baca juga: 7.200 Pekerja Migran RI yang Dideportasi Malaysia Akan Divaksinasi Covid-19

"Program-program ini bisa kita afirmasi untuk memberdayakan mereka dan supaya betul-betul fokus kepada mereka," kata Femmy.

Apalagi, kata dia, para PMIB yang dipulangkan itu lebih banyak yang berusia muda dan dalam usia produktif.

Dengan demikian, pemerintah menyiapkan program pemberdayaan tersebut karena masalah yang dihadapi para PMIB yang dipulangkan itu adalah pulang tanpa memiliki sumber penghasilan.

Sebelumnya, pemerintah memulangkan sebanyak 339 orang PMIB dari Malaysia sebanyak tiga gelombang.

Baca juga: BP2MI Protes, Beberkan Perlakuan Imigrasi Malaysia yang Sita Barang TKI

Jumlah tersebut baru sebagian dari total PMIB di Malaysia yang dipulangkan ke Indonesia sebanyak 7.200 orang.

Lebih lanjut Femmy meminta kepada kementerian/lembaga yang telah mencanangkan program-program pemberdayaan ekonomi tersebut dapat menerapkan modelnya secara merata dari sebaran daerah-daerah asal para PMIB tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com