Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Bentuk Sekretariat Bersama Bangun Solidaritas Penanggulangan Covid-19

Kompas.com - 19/08/2021, 17:31 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) segera membentuk sekretariat bersama guna membangun solidaritas penanggulangan Covid-19.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, sekretariat bersama ini untuk menguatkan kembali upaya yang sudah dilakukan komponen masyarakat dalam menangani Covid-19.

"Agar kegiatan-kegiatan yang melibatkan elemen-elemen masyarakat dan komponen kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat bisa dimobilisasikan lebih intens untuk mempercepat penanganan wabah Covid-19 ini," ujar Muhadjir usai menggelar rapat koordinasi mengenai pembentukan sekretriat bersama, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: UPDATE: Bertambah 1.492, Kasus Kematian akibat Covid-19 Kini 122.633 Jiwa

Dalam pelaksanannya, Muhadjir mengatakan, sekretariat bersama ini akan melibatkan semua kepala daerah, dinas sosial, dan dinas kesehatan.

Nantinya, mereka bekerja bersama dengan elemen masyarakat untuk terus menggelorakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Hal itu sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Selain itu, anggota sekretariat bersama akan intens melakukan testing, tracing, dan treatment.

Kemudian, menggelar vaksinasi, memenuhi ketersediaan obat, oksigen, dan fasilitas rumah.

"Semuanya harus berjalan secara baik dan itu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah tanpa dukungan dari elemen-elemen yang lain, komponen masyarakat terutama," kata Muhadjir.

Baca juga: Kementerian PPPA Upayakan Pengasuh Pengganti bagi Anak Yatim Piatu akibat Covid-19

Selain itu, sekretariat bersama ini tetap menerapkan prinsip pentahelix.

Dalam prinsip ini, pemerintah merupakan salah satu dari lima komponen yang ada.

"Mulai dari sektor swasta, para pelaku usaha, kemudian perguruan tinggi akademisi, kemudian civil society dan masyarakat madani, dan yang terakhir adalah media massa," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com