Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kelemahan Kita Isoman di Rumah Terlalu Banyak

Kompas.com - 14/08/2021, 15:58 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu kelemahan dalam penanganan Covid-19 saat ini adalah terlalu banyak warga yang positif dan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Menurut dia, isolasi yang paling baik dilakukan di lokasi isolasi terpusat (isoter).

“Kelemahan kita itu karena isoman di rumah terlalu banyak. Kalau kena, paling bagus itu masuk isoter. Karena di isoter itu semua ada. Dokternya ada, makannya bagus, obatnya cukup, pemeriksaan lainnya bagus,” ujar Luhut saat mengunjungi beberapa Sentra Vaksinasi dan Pusat Isolasi Terpadu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenko Marves, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Luhut: Vaksinasi di Bali Sudah 91 Persen, tetapi Kasus Covid-19 Belum Turun

Luhut menyebutkan bahwa persentase kesembuhan pasien yang menjalani isoter bisa mencapai 99.9 persen.

"Bahkan, di Buleleng (Bali) tingkat kesembuhannya bisa mencapai 100," ungkapnya.

Dia melanjutkan, sejauh ini, tingkat persentase pasien isoman di Kabupaten Bogor sebesar 51 persen.

Luhut berharap Pemda Kabupaten Bogor lebih kooperatif dan meningkatkan kinerja.

Khususnya memaksimalkan fasilitas isoter yang sudah disiapkan pemerintah agar pasien bisa lebih terpantau dan tertangani dengan baik.

“Berdasarkan data sampai kemarin, Jumat (13/8/2021), kasus aktif di Kabupaten Bogor masih ada 1.378. Dan ini perlu penangangan yang baik,” tegas Luhut.

Baca juga: Jubir Luhut: Data Kematian Covid-19 Bukan Dihapus, tetapi Tak Dipakai Sementara

Penanganan itu dilakukan salah satunya dengan menggencarkan 3T atau testing, tracing, treatment serta memaksimalkan fasilitas isoter.

Luhut juga kembali mengingatkan pentingnya vaksinasi guna mencegah Covid-19, khususnya di tengah kemunculan varian delta virus corona.

“Kami sudah sepakat, Bu Ade (Bupati Bogor Ade Yasin) harus bisa menyuntik (vaksin) 100.000 per hari. Diharapkan mulai minggu depan sudah mulai bisa,” tegas Luhut.

Dia menyarankan agar pemda Kabupaten Bogor memberikan perhatian khusus vaksinasi bagi ibu hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com