Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Didorong Segera Produksi Vaksin Covid-19 secara Mandiri

Kompas.com - 10/08/2021, 17:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendorong Indonesia segera memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri.

Menurut Airlangga, hal itu diperlukan untuk merespons persaingan antara kelompok negara barat dan timur terkait produksi vaksin.

"Indonesia perlu merespons dengan cepat dengan mendorong pembuatan vaksin mandiri," kata Airlangga saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam peringatan 50 Tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Airlangga Sebut Tiga Pilar yang Menentukan Kemajuan Indonesia

Terkait penanganan pandemi, Airlangga mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain dengan menggenjot program vaksinasi dengan target 2 juta suntikan per hari.

Sementara dari sisi ekonomi, pemerintah telah menyalurkan stimulus dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha untuk menahan laju perlambatan ekonomi.

Ia mengatakan, pemerintah juga mengambil tindakan non-medis yakni melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk memutus penyebaran Covid-19.

Adapun, pemerintah tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih.

Baca juga: Capai Target Vaksinasi, Anggota Komisi IX Dorong Percepatan Vaksin Merah Putih

Dikutip dari Kompas.id, pembuatan vaksin Merah Putih oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman-PT Biofarma saat ini memasuki fase transisi riset dan pengembangan dari skala laboratorium ke skala industri.

Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, Rabu (4/8/2021), uji klinis fase pertama kandidat vaksin bisa dimulai akhir 2021 atau paling lambat pada awal 2022.

”Vaksin ini kami harapkan nantinya bisa menjadi booster (penguat), selain memenuhi kebutuhan vaksinasi pertama yang masih tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Saran untuk Vaksin Merah Putih dari Indra Rudiansyah, Peneliti Muda di Balik Vaksin AstraZeneca

Peneliti vaksin Lembaga Eijkman, Tedjo Sasmono, mengatakan, vaksin Merah Putih juga disiapkan untuk menghadapi berbagai varian baru SARS-CoV-2.

Tedjo mengatakan, kebutuhan vaksin di masa depan masih akan sangat tinggi, termasuk untuk penguat karena adanya penurunan antibodi.

Menurut Tedjo, vaksin Merah Putih menggunakan platform protein rekombinan yang prosesnya lebih rumit dibandingkan dengan vaksin konvensional, seperti Sinovac yang berbasis virus yang dilemahkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com