Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: 45 Daerah di Luar Jawa-Bali Jadi Prioritas Penambahan Dosis Vaksin Covid-19

Kompas.com - 09/08/2021, 21:28 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 45 kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali akan menjadi prioritas untuk mendapatkan tambahan stok vaksin Covid-19.

Budi mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena kasus konfirmasi positif Covid-19 mengalami peningkatan di daerah itu.

"Bapak Presiden juga menyampaikan dipastikan bahwa 7 wilayah aglomerasi di Jawa dan Bali kalau bisa segera diselesaikan (vaksinasi) dengan minimal 70 persen sudah dicapai di akhir September," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).

Baca juga: RS di Jakpus Teken Pakta Integritas agar Vaksin Booster Moderna Tak Disalahgunakan

Budi juga mengatakan, 5 kabupaten/kota akan dilakukan percepatan vaksinasi sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.

"Di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura ada satu lagi Kabupaten Keerom, Kabupaten Merauke dan Kabupaten mimika," ujarnya.

Baca juga: Studi: Orang yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Cukup Mendapatkan Satu Dosis Vaksin Pfizer

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) perlu ditingkatkan.

Ia mengatakan, meski saat ini jumlah testing sudah meningkat hingga di atas 200.000, pemerintah akan berupaya meningkatkan ke angka 300.000-400.000 testing per hari.

"Sekarang sudah spesimennya di atas 200.000 sedangkan tes jumlah orangnya sekitar 150.000 itu kenaikan yang luar biasa, tapi kami masih berpikir untuk perlu meningkatkan dengan posisi Positivity Rate seperti sekarang ke angka 300.000 sampai 400.000," ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com