Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Baliho Jadi Strategi Awal Dukung Puan Maupun PDI-P di Pilpres 2024

Kompas.com - 09/08/2021, 14:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menilai, pemasangan baliho bergambar Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di sejumlah ruang publik bertujuan meningkatkan popularitas Puan maupun PDI-P demi menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ia menduga, maksud dan tujuan pendirian baliho itu kuat dalam rangka Pemilu maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Itu arahnya ke sana (Pemilu 2024) juga pastinya. Kalau enggak Puan kan juga partainya pastinya. Tentu mulai dari sekarang, terkait popularitas itu," kata Ismail saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Analisis Drone Emprit soal Baliho: Popularitas Puan Meningkat meski Banyak Sentimen Negatif

Ismail mengatakan, tim sukses maupun PDI-P melihat bahwa tren popularitas Puan Maharani selama ini masih rendah.

Oleh karena itu, guna meningkatkan popularitas, didirikanlah baliho bergambar Puan lengkap dengan lambang PDI-P, yakni kepala banteng moncong putih.

"Puan kan enggak banyak dikenal selama ini, jika dibandingkan Ridwan Kamil misalnya. Makanya harus main dengan cara-cara baliho-baliho begini," ujar dia.

Ismail berpandangan bahwa baliho saja sebenarnya tidak cukup untuk mendongkrak suara Puan dalam menuju Pemilu 2024.

Meski demikian, diakuinya bahwa popularitas Puan meningkat semenjak pemasangan baliho dalam beberapa bulan terakhir.

Hal tersebut diungkapkannya melalui hasil analisis Drone Emprit yang menunjukkan bahwa sejak pemasangan baliho, tren popularitas Puan Maharani kini setara dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Tren Puan setara dengan tren Ridwan Kamil setelah dikatrol dengan kampanye baliho. Repsons netizen terhadap baliho turut meningkatkan tren Puan," kata dia.

Baca juga: Marak Baliho Politisi, Pengamat: Alih-alih Mendapat Simpati, yang Ada Malah Cibiran

Namun, kata dia, tren popularitas yang meningkat tersebut justru lebih banyak terlihat berupa sentimen negatif atau sindiran terkait baliho.

Terlepas dari hal tersebut, kata Ismail, baliho tetap meningkatkan popularitas Puan Maharani baik melalui percakapan di media sosial maupun media massa online.

Atas hal tersebut, Ismail menilai bahwa percakapan di media sosial maupun pemberitaan di media massa online tak dipungkiri tetap berperan dalam meningkatkan popularitas Puan Maharani di masyarakat.

"Mereka itu sama-sama menaikkan percakapan Puan, soal popularitasnya iya naik, tetapi popularitas ini kan bisa positif, bisa negatif, netral. Kita tidak melihat itu secara orang positif, negatif atau enggak. Pokoknya populer saja," kata dia.

"Orang itu kan biasanya pertama enggak kenal Puan. Ya sudah akhirnya dikenal dulu deh. Nah, netizen ternyata juga membantu mengangkat popularitas itu. Ya, negatif sih, tapi popularitasnya kan naik," ucap Ismail.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com