Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi KRI Pollux-935, Kapal Perang Baru Milik TNI AL Buatan Anak Negeri

Kompas.com - 06/08/2021, 08:41 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut menambah daftar koleksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) kapal perang, yakni KRI Pollux-935.

Kapal karya anak bangsa dari PT Karimun Anugerah Sejati itu telah melalui proses penamaan dan pengiriman yang dihadiri langsung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Galangan PT Karimun Anugerah Sejati, Batam, Kepualauan Riau, Kamis (5/8/2021).

Yudo juga telah mengukuhkan Mayor Laut (P) Tomy Ronaldy, alumni Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Dikmapa PK) TNI Angkatan ke-10 Tahun 2003 sebagai komandan KRI Pollux-935 yang akan bertugas di bawah Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal).

Baca juga: KRI Pollux-935 Tambah Daftar Kapal Perang TNI AL

KRI Pollux-935 merupakan jenis kapal patroli cepat (PC) 40 meter yang memiliki spesifikasi panjang 45,50 meter, lebar 7,90 meter, tinggi 4,25 meter dan draft 2,20 meter dengan bobot 220 ton.

Kapal ini memiliki kecepatan maksimum 27 knots, kecepatan jelajah 20 knots dan kecepatan ekonomis 15 knots.

Kapal perang ini juga dipersenjatai meriam 30 mm, meriam 12,7 mm dan mampu mengangkut 37 ABK.

Adapun pemberian nama kapal ini berdasarkan nama bintang yang paling terang dan paling mudah dikenali dalam rasi bintang gemini yang juga merupakan salah satu dari 20 bintang paling terang di langit.

"Semoga kehadiran KRI ini dapat menambah semangat dan menajamkan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas survei dan pemetaan laut," ujar Yudo dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut, Kamis.

Baca juga: Panglima TNI: Sehebat Apa Pun Alutsista, Faktor Utama Tetap SDM

Yudo menilai pembangunan kapal tersebut memiliki makna yang sangat strategis bagi industri pertahanan nasional.

Di mana PT Karimun Anugrah Sejati telah berhasil dalam pengembangan teknologi industri pertahanan yang mampu menjadi solusi dalam upaya mengurangi ketergantungan dari negara lain dalam pengadaan alutsista TNI AL di masa mendatang.

Terkhusus, kata Yudo, kapal-kapal BHO yang selama ini pengadaan dan pembangunannya dilakukan galangan kapal luar negeri.

Menurut Yudo, industri pertahanan dalam negeri telah mampu menciptakan inovasi baru dan meningkatkan kemampuannya agar dapat berkompetisi di pasar global.

Baca juga: Industri Pertahanan Hadapi Tiga Tantangan dalam Membangun Alutsista

Hal itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi, manajemen, dan teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor dari luar negeri.

"Kita tunjukkan kepada bangsa lain bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri sambil terus mengejar ketertinggalan yang sudah terjadi selama ini," tegas dia.

"Bangsa Indonesia harus menjadi kompetitif dan mampu bersaing ditataran Internasional, termasuk dalam industri perkapalan," imbuh mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com