Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terima Tambahan Dukungan Penanganan Pandemi dari AS Senilai 30 Juta Dollar AS

Kompas.com - 03/08/2021, 12:22 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia menerima tambahan dukungan penanganan pandemi Covid-19 berupa peralatan oksigen, alat kesehatan, dan obat-obatan senilai 30 juta dollar dari Amerika Serikat (AS).

Tambahan itu disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA) Jake Sullivan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (2/8/2021).

Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas sejumlah isu bilateral untuk memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan AS.

“Kehadiran saya di Washington DC adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-AS,” kata Retno, dikutip dalam laman Kemenlu RI, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: 1,5 Juta Dosis Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Pengiriman Tahap Kedua dari AS

Dengan adanya tambahan tersebut, total dukungan kerja sama AS sejak awal pandemi berjumlah 65 juta dollar AS.

Selain itu, AS telah memberikan dukungan kerja sama dose-sharing vaksin Moderna melalui Covax Facility yang berjumlah 8.000.160 dosis.

Retno pun menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada AS atas dukungannya ke Indonesia terkait penanganan pandemi Covid-19.

Tak hanya membahas perihal kerja sama terkait situasi pandemi terkini, Retno dan Jake Sullivan juga membahas kerja sama jangka panjang kedua negara di bidang kesehatan.

“Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terapeutik penyakit menular," kata Retno.

Baca juga: Indonesia Dorong AS Berperan Positif bagi ASEAN

Selanjutnya, Retno dan Jake turut membahas berbagai isu kawasan dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama, di antaranya perkembangan di Myanmar, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, proses perdamaian di Afghanistan, dan lingkungan hidup.

Keduanya menyadari pentingnya kontribusi semua pihak dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Terkait isu Afghanistan, keduanya berkomitmen untuk terus mendorong proses perdamaian di wilayah tersebut. Retno menekankan, Indonesia akan melanjutkan kerja sama dengan Afghanistan, terutama di bidang pemberdayaan perempuan.

Pada hari yang sama, Retno juga menemui beberapa pihak dari industri farmasi dan kesehatan, di antaranya, Eli Lilly dari perusahaan obat-obatan, President dan CEO Arcturus yang bidang farmasinya bergerak dalam pembuatan vaksin mRNA, dan Baylor College of Medicine yang mana pusat riset pembuatan vaksin protein rekombinan.

Dalam pertemuan dengan Eli Lilly, perusahaan tersebut memberikan dukungan obat-obatan untuk Covid-19 sebesar 51,6 juta dollar AS.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan perusahaan pengembang vaksin, pihal terkait juga membahas kemungkinan kolaborasi pengembangan vaksin berbasis mRNA di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com