Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sulteng: Pengejaran Teroris Poso Terkendala Medan Berat dan Simpatisan

Kompas.com - 28/07/2021, 10:45 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengungkapkan sulitnya pengejaran terhadap teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah karena adanya simpatisan yang mendukung mereka.

Selain itu, medan yang berat juga menjadi tantangan personel gabungan TNI-Polri dalam menumpas para teroris.

"Selain medan yang berat, hal utamanya karena masih adanya simpatisan yang mendukung mereka," kata Abdul Rakhman saat menerima kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dikutip dari keterangannya, Rabu (28/7/2021).

"Kalau mau cepat selesai ya tidak ada simpatisan. Tidak ada gerakan-gerakan yang mendukung mereka, maka kasus Poso akan cepat selesai," ujar dia.

Baca juga: Identifikasi 3 Jenazah Teroris Poso, Satgas Madago Raya Ambil Sampel DNA dari Keluarga

Ia mengatakan, kini daftar pencarian orang (DPO) teroris MIT di Poso tersisa 6 dari 9 orang.

Sebanyak tiga orang lainnya tewas dalam kontak tembak dengan aparat pada Minggu (11/7/2021) dan Sabtu (17/7/2021).

Abdul Rakhman menyatakan, Satuan Tugas Madago Raya mengedepankan tindakan lunak dengan mengimbau para DPO teroris segera menyerahkan diri.

"Mengimbau DPO teroris untuk menyerahkan diri, kecuali bila bertemu di lapangan maka akan terjadi tindakan tegas terukur," ujar dia.

Menurut Rakhman, salah satu pekerjaan rumah di Poso yaitu menyelenggarakan kontraradikalisme.

Baca juga: DPO Teroris MIT di Poso Sisa 6 Orang, Polri Minta Serahkan Diri

Hal ini demi mendukung pembangunan infrastruktur dan ekonomi masyarakat setempat.

"Seandainya enam orang DPO teroris bisa diselesaikan, tetapi masalah radikalisme dan kontraradikalisme yang harus dilakukan, bagaimana pembangunan infrastruktur dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Poso," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengapresiasi kerja Satgas Madago Raya. Ia pun berharap aksi terorisme di Poso dapat segera dituntaskan.

"Mereka (teroris) kelompok membahayakan kehidupan masyarakat. Tentunya kita berharap ke depan operasi Satgas Madagoraya dapat menuntaskan sisa DPO MIT Poso," kata Boy Rafli.

Baca juga: Kepala BNPT: Covid-19 Insya Allah Bisa Diatasi, tapi Virus Radikal Terorisme Tak Bisa Diprediksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com