JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah (pemda) segera menghabiskan stok vaksin Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat mengecek ketersediaan vaksin Covid-19 di UPTD Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (26/7/2021).
Dalam kunjungannya tersebut, Muhadjir menemukan masih banyaknya stok vaksin Covid-19 untuk vaksinasi kedua.
Baca juga: Ajak Warga Ikut Vaksinasi Covid-19, Anies: Vaksin Terbukti Turunkan Risiko Kematian
"Jadi tidak boleh ada vaksin yang ngendon (tertahan) di gudang-gudang dengan alasannya untuk nanti untuk vaksin kedua. Vaksin kedua nanti kita akan atur lagi. Tidak boleh ada vaksin tertahan di masing-masing gudang paling bawah," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Selasa (27/7/2021).
Khusus di Kota Balikpapan, Muhadjir mendapatkan laporan bahwa pelaksanaan vaksinasi di wilayah tersebut masih sangat rendah.
Pada tahap pertama, vaksinasi dilakukan baru sebanyak 21,3 persen dari total penduduk, sedangkan tahap kedua baru sekitar 10 persen.
"Jadi saya minta Pemda Kota Balikpapan mempercepat proses vaksinasi tahap satu dengan segera menghabiskan stok vaksin yang ada," ujar dia.
Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap 181,5 juta masyarakat Indonesia atau 70 persen dari populasi dapat selesai pada Agustus 2021.
Namun di beberapa daerah, justru saat ini kekurangan stok vaksin tersebut.
Pada kesempatan itu, Muhadjir juga mengecek ketersediaan obat-obatan di gudang obat dan Puskesmas Sepinggan Baru.
Dalam tinjauannya itu, Muhadjir menemukan stok obat untuk penanganan Covid-19 masih sangat kurang.
Baca juga: Problem Vaksinasi Covid-19, Stok Vaksin Menipis dan Rumitnya Birokrasi
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun berjanji akan melaporkan masalah kurangnya obat antivirus Covid-19 tersebut ke pemerintah pusat.
Walaupun pihak pemerintah daerah juga sudah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk menyediakan obat tersebut.
"Tapi anggaran APBD kan terbatas. Saat ini kebutuhan obat antivirus menjadi hal yang sangat penting bagi mereka yang terpapar Covid-19, mulai dari mereka yang tanpa gejala, gejala ringan, sampai gejala berat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.