Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Gelar Vaksinasi 1.200 Warga Jakarta

Kompas.com - 17/07/2021, 15:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar acara vaksinasi gratis bagi 1.200 warga Jakarta yang dilaksanakan di Lapangan Parkir Pascasarjana Uhamka Jakarta Selatan, Sabtu (17/7/2021).

Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno menjelaskan, program vaksinasi adalah upaya PAN untuk membantu menghadapi pandemi Covid-19.

PAN menegaskan bahwa vaksinasi seharusnya diberikan secara gratis kepada masyarakat dan tidak berbayar.

"Jadi harus diberikan gratis kepada masyarakat, tidak boleh masyarakat membayar membeli vaksin itu," kata Eddy dalam keterangannya, Sabtu.

Baca juga: Jokowi Cabut Rencana Vaksinasi Berbayar di Kimia Farma, Vaksin Tetap Gratis

Penegasan itu disampaikan Eddy di tengah isu wacana pemberlakuan kebijakan vaksinasi berbayar untuk individu.

Eddy berpandangan, di tengah pandemi yang belum selesai, maka vaksinasi harus dilakukan secara cepat baik pemesanan maupun distribusi dari pemerintah.

"Divaksinasi kepada wargapun juga harus cepat," terangnya.

Eddy mengaku bersyukur melihat antusias masyarakat menyambut vaksinasi yang dilakukan PAN.

Pihaknya berharap, inisiatif yang dilakukan PAN ini bermanfaat untuk masyarakat.

"Dalam tiga hari kami membuka pendaftaran, animo masyarakat sangat tinggi sampai mencapai 1.000 orang. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa menjadi ikhtiar untuk kesehatan masyarakat sekaligus usaha bersama keluar dari pandemi," harap Eddy.

Baca juga: Jokowi Minta Menteri Harus Miliki Sense of Crisis Saat Kondisi Darurat

Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menambahkan, vaksinasi gratis yang dilakukan PAN tidak hanya berhenti kali ini.

Sebab, vaksinasi gratis itu akan terus dilanjutkan ke kota-kota di seluruh Indonesia.

Dia juga mengklaim, PAN merupakan partai pertama yang menggelar vaksinasi gratis untuk masyarakat.

"PAN adalah partai pertama yang menggelar vaksinasi gratis untuk masyarakat. Sebelumnya kami adakan di Bekasi, Jakarta dan hari ini dilaksanakan oleh DPP PAN. Besok juga akan kami laksanakan di Jawa Barat dan dilanjutkan ke seluruh Indonesia," tutur Eddy.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mencabut rencana vaksinasi gotong royong individu berbayar.

Langkah itu dilakukan merespons banyaknya kritik dan masukan publik.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com