Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAKMI: Jika sampai Akhir Juli PPKM Darurat Tak Landaikan Kasus Covid-19, Pandemi Tak Mampu Dikendalikan

Kompas.com - 17/07/2021, 12:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonsia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan, jika hingga akhir Juli 2021 PPKM darurat tak efektif melandaikan kasus Covid-19, maka pandemi berpotensi tak bisa dikendalikan.

Hal ini merujuk kepada kondisi penularan Covid-19 di Jawa dan luar Jawa yang sama-sama mengalami lonjakan.

"Bila sampai akhir Juli atau dua pekan ke depan PPKM darurat tidak efektif secara kaitannya dengan hasil yang menurunkan atau melandaikan kasus Covid-19, maka kita tak lagi mampu mengendalikan," ujarnya dalam diskusi virtual pada Sabtu (17/7/2021).

"Ini tak hanya Pulau Jawa, tapi kita dalam ancaman seluruh Indonesia. Sebab, seluruh daerah di luar pulau jawa sekarang rata-rata sekitar 60-70 persen sudah zona merah semuanya," lanjutnya.

Baca juga: PMI Sebut Terapi Plasma Konvalesen Efektif Untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan dan Sedang

Kondisi itu, kata dia, terjadi di Sumatera, Kalimantan, kawasan Nusa Tenggara san Sulawesi .

Terlebih, penyebaran varian delta virus corona saat ini sudah hampir merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Sehingga, menurut Hermawan PPKM darurat harus efektif mengendalikan kondisi penularan di Pulai Jawa dan Bali.

"Apabila tak bisa, maka kita sulit bisa kendalikan pandemi di Indonesia," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan PPKM darurat telah dilakukan di Jawa dan Bali sejak 3 Juli 2020.

Hingga saat ini, PPKM darurat telah berjalan selama sekitar dua pekan.

Menurut rencana, PPKM darurat berlangsung hingga 20 Juli 2020.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Joko Widodo telah setuju PPKM darurat Jawa-Bali diperpanjang hingga akhir Juli.

Baca juga: Peneliti LIPI Pesimistis Implementasi UU Otsus Papua Baru akan Berjalan Baik

Adapun penularan Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dalam tiga hari terakhir, tercatat ada tiga kasus baru Covid-19 dengan penambahan di atas 50.000 kasus.

Pada 14 Juli 2021, tercatat ada sebanyak 54.517 tambahan kasus baru Covid-19.

Kemudian, pada 15 Juli 2021 diketahui bertambah 56.757 kasus.

Pada hari ini, Jumat (16/7/2021), Satgas Covid-19 Indonesia mengumumkan kembali tambahan kasus baru sebanyak 54.000 dalam 24 jam terakhir.

Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 2.780.803 orang terhitung sejak 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com