Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Kompas.com - 16/07/2021, 15:14 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kolonel Kesehatan Mintoro Sumego mengatakan, jumlah tenaga medis dan kesehatan di Wisma Atlet masih kurang.

Saat ini, tenaga kesehatan yang ada di wisma atlet berjumlah 2.945 orang.

Ia melanjutkan, jika ditambah dengan tenaga profesional lainnya maka totalnya ada 3.275 orang.

"Tenaga medis juga sebetulnya masih kurang tapi kita sudah berkoordinasi, kita sudah minta ke pimpinan untuk ditambahkan dan kita minta ke Kementerian Kesehatan maupun ke Panglima TNI," kata Mintoro dalam diskusi daring, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: 24 Jam Terakhir, 20 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Meninggal Dunia

Mintoro juga mengatakan, saat ini jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet ada 6.254 pasien atau 79 persen dari kapasitas.

Menurut dia, angka tersebut sudah melebihi angka yang dibatasi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Wisma Atlet itu ada sampai sekitar hari ini bahwa kita ada di 6.254 pasien atau kira-kira 79 persen hampir 80 (persen)," ujarnya.

"Kalau WHO sendiri membatasi bahwa seharusnya hunian (rumah sakit) itu sekitar 60 persen dalam arti untuk kita prepare dalam semua kegiatan di sini," lanjut dia.

Baca juga: Tingkat Keterisian RSD Wisma Atlet Disebut Lebihi Batas WHO

Kendati demikian, ia menegaskann pihaknya  tetap berupaya terus melaksanakan kegiatan pengobatan dengan sebaik-baiknya.

Mintoro juga mengingatkan, sebanyak apapun fasilitas yang disediakan pemerintah untuk isolasi atau karantina apabila inti penularannya tidak dikelola dengan baik maka rumah sakit akan tetap merasa kesulitan.

"Seberapa pun fasilitas yang disediakan pemerintah untuk isolasi atau karantina kalau hulunya tidak dikelola dengan baik maka hilir akan kelabakan nantinya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com