Protokol isolasi mandiri
Selama menjalani isolasi mandiri, IDAI menyarankan anak usia di atas dua tahun untuk menggunakan masker dengan tepat. Berikan "istirahat masker" jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak dua meter dari orang tua atau pengasuh.
Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur. Orang tua atau pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.
Pastikan anak selalu berada di dalam rumah, menjaga jarak, mencuci tangan, menerapkan etika batuk.
Baca juga: Total 800 Anak Positif Covid-19 di Kota Tangerang, Mayoritas Tanpa Gejala
Periksa suhu tubuh anak pada pagi dan malam hari, periksa juga saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
Berikan ASI bila anak masih menyusui. Pastikan juga anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan pantau laju napasnya secara berkala.
IDAI menyebut tanda bahaya laju napas pada setiap anak berbeda-beda. Usia kurang dari dua bulan, laju napasnya disebut berbahaya jika lebih dari atau sama dengan 60 kali per menit. Usia 2 hingga 11 bulan lebih dari atau sama dengan 50 kali per menit.
Kemudian pada usia satu hingga lima tahun jika lebih dari 40 kali per menit. Dan usia lima tahun ke atas lebih dari 30 kali per menit.
Baca juga: 876 Anak Positif Covid-19 Kemarin, Dinkes Minta Orangtua Waspada!
IDAI menjelaskan umumnya gejala Covid-29 pada anak akan hilang setelah 14 hari. Anak dianjurkan melakukan pemeriksaan swab ulang 10-14 hari pertama gejala atau setelah swab pertama positif.
Bila tidak bisa melakukan pemeriksaan swab, maka disarankan isolasi 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala.
Pada penderita dengan gejala berat atau pasien kronik, umumnya masa menular lebih panjang, sehingga dokter yang akan menentukan kaoan selesai isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.