Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Kita Harus Gandeng "Civil Society", RS Sudah "Functional Collapse"

Kompas.com - 09/07/2021, 21:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menilai, kondisi pandemi Covid-19 saat ini sudah mencapai functional collapse yang berarti tidak berfungsinya layanan kesehatan.

Oleh karena itu, tak dipungkiri apabila dokter dan tenaga kesehatan meminta bantuan gerakan kemanusiaan untuk mendukung apa yang dibutuhkan.

"Itu satu upaya yang memang mau tidak mau kita harus menggandeng juga civil society. Enggak bisa, masalah ini kita selesaikan dari kita sendiri. Dan kondisi saat ini memang kondisi yang kalau saya berbicara sebagai seseorang yang biasa bergerak di dalam disaster, ini adalah functional collapse," kata Adib dalam konferensi pers virtual Lapor Covid-19 "Seruan Tenaga Kesehatan Indonesia: Alarm Bahaya dari Benteng Terakhir, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: IDI: Masih Tanggal 9, Dokter yang Meninggal Juli Ini Sudah 35 Orang

Pasalnya, ia melihat fenomena di mana lonjakan kasus Covid-19 telah membuat kondisi dokter mengalami kelelahan, bahkan telah banyak yang terpapar Covid-19 hingga meninggal dunia.

Menurutnya, kondisi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan saat ini adalah functional collapse dan bukan structural collapse.

"Yang ada saat ini di rumah sakit, fasilitas kesehatan adalah functional collapse. Kita tidak structural collapse, tapi kita functional. Inilah kita perlu ada upaya-upaya untuk kemudian kita melakukan," ujarnya.

Adib mengaku bersyukur, civil society telah banyak membantu para dokter dan tenaga kesehatan memenuhi kebutuhan.

Adapun kebutuhan dokter yang diberikan oleh gerakan kemanusiaan atau masyarakat di antaranya stok tabung oksigen, Alat Pelindung Diri (APD), hingga multivitamin suplemen.

"Kebetulan kami dibantu oleh teman-teman di kelompok Anak Peduli Bangsa untuk memberikan upaya-upaya, bantuan, dukungan terkait dengan APD, suplemen, vitamin yang dibutuhkan, termasuk juga membantu terkait kebutuhan oksigen," ungkap dia.

Adapun pernyataan-pernyataan itu disampaikan Adib setelah melaporkan data kematian dokter akibat Covid-19 yang mengalami peningkatan sejak Juni 2021.

Baca juga: 458 Dokter Meninggal karena Covid-19, PB IDI Minta Anggota Lapor Jika Sakit

Berdasarkan laporan yang disampaikan Adib, PB IDI mencatat sebanyak 458 dokter telah gugur akibat Covid-19 sepanjang pandemi.

Data ini merupakan data terbaru yang dimiliki PB IDI hingga Kamis (8/7/2021).

Bahkan, pada Juli 2021 yang baru berjalan selama sembilan hari, angka kematian dokter sudah mencapai 35 orang.

"Di bulan Juli, ini masih tanggal 9 ya. Di bulan Juli saja, sudah 35 sekarang," kata Adib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com