JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengungkap kekhawatirannya terkait peningkatan angka kematian dokter yang terus terjadi sejak lonjakan kasus Covid-19.
Ia mengungkap data PB IDI bahwa hingga Kamis (8/7/2021), total kematian dokter pada bulan Juli 2021 sebanyak 35 orang.
"Di bulan Juli, ini masih tanggal 9 ya. Di bulan Juli saja, sudah 35 sekarang," kata Adib dalam konferensi pers virtual Lapor Covid-19 "Seruan Tenaga Kesehatan Indonesia: Alarm Bahaya dari Benteng Terakhir, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: PB IDI: 458 Dokter Meninggal akibat Covid-19 Selama Pandemi
Ia mengatakan, angka kematian dokter yang meningkat itu terjadi sejak Juni 2021. Padahal sebelumnya, pada Mei, angka kematian dokter tercatat tujuh orang.
Namun, pada Juni 2021 PB IDI mencatatkan jumlah kematian dokter hingga 48 orang. Dengan demikian, ia menyebut total peningkatan kematian itu hampir mencapai tujuh kali lipat.
"Bulan Mei itu bertambah 7 kematian dokter. Langsung naik pada bulan Juni, 48 dokter. Jadi hampir 7 kali lipat," ujarnya.
Adib melanjutkan, berdasarkan laporan PB IDI, puncak kematian dokter akibat Covid-19 terjadi pada Januari 2021 dengan total kematian 65 orang.
Namun, PB IDI mencatat adanya penurunan pada Februari dengan total kematian 31 orang. Angka kematian pun terus menurun dari Maret hingga Mei 2021.
"Bulan Januari itu ada 65, kemudian Februari 31, Maret 16, April 8, dan Mei 7," ucapnya.
Total, PB IDI mencatat selama pandemi berlangsung, ada 458 dokter yang gugur akibat Covid-19. Adapun data tersebut tercatat hingga Kamis (8/7/2021).
Selain itu, ia juga mengungkap kekhawatirannya terkait kondisi yang terjadi saat ini di mana tenaga kesehatan juga banyak yang dirawat.
Baca juga: IDI: Kematian Dokter akibat Covid-19 Naik Hampir 7 Kali Lipat pada Juni 2021
Bahkan, menurutnya saat ini lebih banyak tenaga kesehatan yang menjalani perawatan akibat Covid-19 jika dibandingkan periode Desember 2020 hingga Januari 2021.
"Banyaknya teman-teman tenaga kesehatan yang dirawat ini jauh lebih banyak pada saat ini dibandingkan bulan Desember dan Januari. Ini yang kemudian menjadi satu perhatian," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.