Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Lima Vaksin Sudah Dapat EUA, Sinovac Diperbolehkan untuk Anak

Kompas.com - 05/07/2021, 13:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, hingga kini Indonesia telah memiliki lima vaksin yang mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA).

Adapun lima vaksin tersebut di antaranya Vaksin Sinovac CoronaVac, Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, Vaksin Covid-19 Astra Zeneca, Vaksin Sinopharm, dan Vaksin Moderna.

"Ini adalah lima vaksin yang sudah mendapatkan izin persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat. Terakhir, baru saja kami memberikan untuk Moderna," kata Penny dalam dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan, BPOM, dan Menteri Keuangan, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 12-17 Tahun Bisa Melalui Aplikasi JAKI

Ia melanjutkan, dari lima vaksin tersebut, baru satu merek vaksin yang mendapatkan izin penggunaan dalam kondisi darurat untuk anak-anak yaitu Sinovac.

Kategori anak yang dibolehkan mendapatkan vaksinasi mulai dari umur 12 hingga 17 tahun.

"Vaksin yang bisa diberikan untuk anak-anak yaitu Vaksin Sinovac. Bisa diberikan untuk anak-anak pada usia 12 sampai 17 tahun, berdasarkan data yang sudah kami terima," ujarnya.

Kendati demikian, BPOM tak menutup kemungkinan bahwa akan ada lagi vaksin yang diperbolehkan untuk anak-anak.

Penny mengatakan, saat ini vaksin yang sudah memiliki data uji klinik untuk anak-anak adalah Vaksin Pfizer.

"Vaksin Pfizer sudah memiliki data uji klinik untuk anak usia 12 tahun ke atas. Tapi sekarang masih dalam prosesnya untuk mendapatkan emergency use authorization. Saya kira, saat ini sedang dalam tahap-tahap terakhirnya, tahap final untuk dapat EUA," ujarnya.

Baca juga: Menkes Sebut Vaksinasi untuk Anak Dilaksanakan di Dinas Pendidikan dan Sekolah

Tak hanya itu, pihaknya juga masih menunggu keputusan pemerintah apakah ingin menggunakan Vaksin Pfizer dalam program vaksinasi di Indonesia.

Termasuk agar segera didatangkan ke Indonesia.

"Apabila segera datang, bisa juga digunakan, apabila pemerintah memutuskan membeli untuk menggunakannya. Tapi saya kira ada penggunaannya bisa diberikan untuk anak-anak," terang dia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan menerima sebanyak 4 juta dosis vaksin Moderna dalam bentuk hibah dari Amerika Serikat.

"Kita juga akan dapat (vaksin dalam bentuk hibah) dari Amerika Serikat dengan bantuan pak Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, 4 juta Moderna yang juga akan kita dapat dalam waktu singkat," kata Budi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: INFOGRAFIK: Syarat dan Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 12-17 Tahun

Budi mengatakan, pemerintah juga akan menerima 2,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk hibah dari Pemerintah Jepang.

Saat ini, sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Jepang telah didatangkan ke Tanah Air.

"Dan ini bukan yang terakhir, jadi mungkin ada yang satu lagi lainnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com