Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno dan Percobaan Pembunuhan Terhadapnya...

Kompas.com - 28/06/2021, 14:55 WIB
Wahyuni Sahara,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekarmadji MaridjanKartosoewirjo, yang merupakan pemimpin pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), pada awalnya adalah sahabat Presiden pertama RI Soekarno.

Sejak 1918, mereka bekerja bahu-membahu berasama Tjokroaminoto demi kejayaan Tanah Air. Pada tahun 1920-an di Bandung mereka tinggal bersama, makan bersama, dan bermimpi bersama-sama.

Akan tetapi, ketika Bung Karno bergerak dengan landasan kebangsaan, SM Kartosoewirjo berjuang atas dasar agama.

Perbedaan ini menimbulkan perpecahan di antara keduanya, bahkan muncul benih-benih permusuhan.

Baca juga: Tjokroaminoto dan Dapur Nasionalisme Soekarno

Hujan granat di Cikini

Pada 30 November 1957 dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis oleh Cindy Adams, disebutkan bahwa Kartosoewirjo melalui anak buahnya hampir berhasil membunuh Soekarno.

Saat itu, Bung Karno sedang berjalan keluar meninggalkan malam dana amal di Perguruan Cikini, Jakarta, tempat kedua anak tertuanya bersekolah yaitu Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri.

Malam itu berlangsung keramaian. Ada hiasan balon, potongan kertas warna–warni, musik, nyanyian, lelang, dan pertunjukan singkat.

Baca juga: Soekarno dan Lahirnya Putra Sang Fajar

Sekitar 500 tamu serta para pengajar, anak-anak, dan ribuan penonton berdiri di tengah hujan, sekira pukul 18.55 WIB.

Pada saat itu Bung Karno turun dari lantai dua melalui tangga sempit. Hati Bung Karno sedang berbunga-bunga, ketika memainkan rambut seorang anak yang berjalan di sebelah kiri dan menggendong anak yang lain di sebelah kanan.

Bung Karno tengah dikerumuni anak-anak. Ketika sampai di luar, pintu mobil kepresidenan telah terbuka disusul isyarat kepergian presiden.

Komandan pasukan pengawal berteriak memberi aba-aba, “Hormat…!!!”

Baca juga: Ketika Soekarno-Hatta Diculik ke Rengasdengklok, Sahur Mencekam Jelang Proklamasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com