Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjokroaminoto dan Dapur Nasionalisme Soekarno

Kompas.com - 08/06/2021, 12:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rumah di Gang Peneleh VII No. 29-31 menjadi saksi bisu kehidupan Soekarno muda di zaman pergerakan nasional.

Ketika itu, para tokoh bangsa silih berganti datang ke rumah tersebut untuk bertemu dan bertukar pikiran dengan sang empunya rumah, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.

Tak heran banyak orang menyebut Tjokroaminoto sebagai guru bagi hampir semua tokoh bangsa yang berjuang di zaman kemerdekaan, termasuk guru bagi Bung Karno sendiri.

Baca juga: Soekarno dan Lahirnya Putra Sang Fajar

Soekarno pun mengakui pria yang dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota itu sebagai bapak sekaligus gurunya.

“Pak Tjok adalah pujaanku. Aku muridnya. Secara sadar atrau tidak sadar ia menggemblengku,” tutur Bung Karno dalam autobiografinya yang berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.

Perkenalan Bung Karno dengan Tjokroaminoto dimulai saat Bung Besar indekos di rumah saudagar batik itu pada 1916.

Saat itu Soekarno remaja tengah menempuh pendidikan di Hogere Burger School (HBS) yang merupakan sekolah menengah umum khusus bagi orang Belanda, Eropa, dan para keluarga priyayi dari kalangan pribumi.

Hanya orang-orang terplih dengan kecerdasan tinggi dan berasal dari keluarga terpandang yang bisa diterima di HBS.

Baca juga: Oemar Said Tjokroaminoto: Kehidupan, Peran, dan Gerakan Islam

Memupuk nasionalisme dari rumah Tjokroaminoto

Perkenalan Soekarno dengan nasionalisme dan spirit menentang imperialisme Belanda tumbuh dari rumah Tjokroaminoto lewat diskusi yang kerap ia ikuti semalam suntuk.

Kala itu, rumah Tjokroaminoto selalu kedatangan para tokoh pergerakan nasional. Mereka mendiskusikan banyak hal, mulai dari sikap politik Belanda dan perjuangan untuk menggalang massa.

Bukan tanpa alasan para tokoh tersebut selalu datang ke rumah Tjokroaminoto. Sebabnya, Raja Jawa Tanpa Mahkota itu merupakan pemimpin Sarekat Islam (SI), organisasi massa yang anggotanya mencapai 2,5 juta orang yang notabenenya sangat besar di masa itu.

Maka, para begawan ketika itu seperti Agus Salim, Semaun, Abdul Muis, dan para anggota SI lainnya sudah biasa hilir mudik di rumah Tjokroaminoto.

Di tiap diskusi para tokoh yang berlangsung hingga semalam suntuk itu lah terkadang Soekarno menguping.

Baca juga: Kisah di Balik Patung Soekarno Menunggang Kuda yang Diresmikan Prabowo di Kemhan

Pernah suatu kali Bung Karno ikut nimbrung dalam suatu diskusi yang mempermasalahkan kapitalisme.

“Berapa banyak yang diambil Belanda dari Indonesia,” tanya Soekarno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com