Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKN Sebut Distribusi Guru PNS Masih Terkonsentrasi di Jawa

Kompas.com - 23/06/2021, 17:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyimpulkan data terkini sebaran guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menunjukkan bahwa distribusi guru masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Negara BKN Suharmen. Hal itu terlihat dari data statistik ASN yang diungkap BKN per 23 Mei 2021.

"Kalau melihat data, ini menggambarkan bahwa distribusi guru kita itu sangat tidak merata. Sebagian besar itu memang masih terkonsentrasi di wilayah Jawa," kata Suharmen dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi X DPR RI, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: BKN Ungkap Data, Tiga Provinsi Ini Kurang Guru PNS

Pada presentasinya, Suharmen mengungkap data bahwa provinsi yang memiliki guru PNS paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan hanya 5.651 orang.

Kemudian, data juga menunjukkan bahwa setelah Kalimantan Utara, ada Provinsi Kepulauan Riau yang hanya memiliki 8.663 orang.

"Lalu wilayah kita yang lain seperti di Papua Barat misalnya jumlah guru kita itu masih 8.955 orang," ucapnya.

Sementara, guru-guru PNS di Pulau Jawa tercatat sebanyak 20.000 hingga 150.000 orang.

Berdasarkan data yang dipaparkan, Jawa Timur menjadi provinsi yang memiliki guru PNS terbanyak di Indonesia dengan 153.018 orang.

"Kemudian diikuti Jawa Barat sebanyak 144.443 orang dan Jawa Tengah 140.573 orang," tambah dia.

Untuk Provinsi DKI Jakarta, jumlah guru PNS sebanyak 20.600 orang, dan Banten 35.637 orang.

Lebih lanjut, Suharmen juga memaparkan total Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia per 23 Mei 2021 sebanyak 4.149.135 orang.

Baca juga: Soal Guru PNS Dicopot Jabatannya Setelah Jadi Istri Kedua, Gibran: Ini Peringatan

Data itu meliputi 4.099.276 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 49.859 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sementara itu, untuk statistik PNS guru hingga 23 Mei 2021 sebanyak 1.400.993 orang.

"Statistik PNS guru itu terdiri dari ASN pusat yang berada di bawah Kementerian Agama itu ada 127.158 orang atau 9 persen dari total jumlah guru. Kemudian guru yang di daerah sebanyak 1.273.835 orang atau 91 persen. Ini terdiri dari guru SMK, SMA, SMP maupun SD, dan PAUD," ungkap Suharmen.

Secara komposisi, lanjut dia, guru PNS terbanyak memiliki gender perempuan dengan total 882.625 orang atau 63 persen.

Sementara itu, untuk guru PNS laki-laki terdapat 518.368 orang atau 37 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com