JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, varian Corona delta asal India cenderung menyerang pasien Covid-19 di bawah 18 tahun.
"Ada kecenderungan kalau lihat variasi Delta ini pada umur, pada umur di beberapa rumah sakit kami melihat umur-umur di bawah 18 tahun, di bawah 10 tahun sudah ada yang kena," kata Maxi dalam diskusi secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Varian Delta Disebut Bisa Menular Saat Berpapasan, Ini Kata Kemenkes
Maxi mengatakan, situasi tersebut diamatinya berdasarkan hasil pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang memiliki lonjakan kasus Covid-19 dengan varian delta.
"Di Kudus memang sudah hampir semua yang kami periksa itu memang varian baru delta," ujar dia.
Maxi juga mengatakan, gejala yang ditimbulkan jika terpapar varian delta sama seperti varian virus corona sebelumnya, yakni batuk dan demam.
"Soal paparan itu sama semua, paparan itu karena virus kan itu melalui droplet, jadi orang berpapasan saja, enggak usah pilih varian baru memang semua virus seperti itu sifatnya, hanya varian delta lebih cepat menular," ucap dia.
Baca juga: DKI Jakarta Catat 94 Kasus Varian Baru Virus Corona, Termasuk 57 Delta
Menurut dia, meski varian delta lebih cepat menular, varian asal India ini belum terbukti sangat ganas jika dilihat dari angka kematian akibatnya.
"Tapi case fatality rate-nya angka kematian, belum terbukti sangat ganas," kata Maxi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.