JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan muslim Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla menentang pembongkaran jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin Jakarta.
Ia menilai, pembongkaran jalur sepeda akan mengirimkan pesan buruk kepada publik, seolah pemerintah tak mendukung pola hidup sehat.
"Saya menentang pembongkaran jalur sepeda. Alasannya, membongkar jalur sepeda itu akan mengirim pesan buruk ke publik, bahwa pola hidup yang sehat dan kota yang lebih hijau, itu bukan sesuatu yang penting," kata Ulil saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Pengamat: Infrastruktur untuk Sepeda Wajib Dibangun jika Mau Ciptakan Kota Layak Huni
Pria yang akrab disapa Gus Ulil ini berpandangan, kebijakan program jalur sepeda justru melambangkan political willingness Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Untuk menuju kota yang lebih hijau, lebih produktif, dan mendukung pola hidup yang sehat," tutur dia.
Ulil juga menilai, pihak-pihak yang mendukung pembongkaran tak menganggap hidup sehat sebagai sesuatu yang penting.
Padahal, ia berharap dengan adanya jalur sepeda itu dapat mewujudkan generasi seperti Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia yang keras menyuarakan isu pemanasan global dan perubahan iklim.
"Maka membongkar jalur sepeda itu akan mengirim pesan buruk ke publik," tuturnya.
Baca juga: Kapolri Setuju Jalur Sepeda Permanen di Jakarta Dibongkar, Akan Cari Formula yang Pas
Untuk itu, dia meminta agar jalur sepeda di Sudirman dan Thamrin dipertahankan.
Di sisi lain, keberadaan jalur sepeda merupakan kebijakan yang bertujuan mengurangi kendaraan dan polusi udara.
"Saya setuju jalur sepeda di Sudirman dan Thamrin dipertahankan. Keberadaan ini penting secara simbolik yaitu kebijakan yang pro gaya hidup sehat, mengurangi kendaraan, mengatasi polusi. Nilai simboliknya itu yang penting," kata Ulil.
Ia menambahkan, adanya jalur sepeda di Ibu Kota Jakarta juga seharusnya menjadi simbol teladan dalam penataan kota.
Sebelumnya, keberadaan jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin terus menimbulkan kontroversi setelah pertama kali diuji coba pada Februari 2021 lalu.
Baca juga: Pengamat: Jalur Sepeda Jangan Dibongkar Hanya karena Road Bike
Kontroversi itu berlanjut ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, pihaknya setuju apabila jalur sepeda dibongkar sambil mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan yang timbul akibat adanya jalur khusus itu.
"Prinsipnya, terkait dengan jalur sepeda, kami akan terus mencari formula yang pas, kami setuju untuk masalah (jalur) yang permanen itu nanti dibongkar saja," kata Listyo dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (16/6/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.