Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Fatalitas Covid-19 1 Persen, Ridwan Kamil: Orang Jawa Barat Hobi Makan Lalap

Kompas.com - 08/06/2021, 13:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingkat kematian atau fatalitas akibat Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) hanya 1 persen.

Dengan nada bercanda, pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan bahwa hal tersebut kemungkinan dikarenakan orang Jabar yang suka mengonsumsi lalapan.

Hal itu disampaikan Ridwan di hadapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat acara peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2020 dan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).

Semula, Emil membuka sambutan di acara peresmian dengan menyinggung rasa syukur atas kesehatan dan pertemuan fisik yang bisa kembali dilakukan dengan protokol kesehatan.

Ia menyampaikan, pihaknya setiap minggu melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 sebanyak 4 hingga 8 kali.

Kemudian, ia pun meminta doa untuk kesembuhan untuk Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19 dua hari lalu.

Baca juga: Resmikan BLK Komunitas dan Bank Wakaf Mikro, Wapres Harap Tingkatkan Keterampilan Kerja

"Covid-19 di Jabar fatalitas hanya 1 persen, salah satu yang terendah sehingga 9 persen kasus Covid-19 di Jabar sembuh dan sedang tersembuhkan. Insya Allah," kata Emil.

"Itu karena orang Jabar mungkin hobi makan lalap, jadi komorbidnya sedikit dibanding provinsi lain," lanjut dia.

Adapun berdasarkan data per 7 Juni, kasus Covid-19 di Jawa Barat mencapai 321.551 kasus.

Dari jumlah tersebut 296.198 di antaranya sembuh dan 4.334 meninggal dunia.

Namun sekitar seminggu sebelumnya, Ridwan Kamil sempat menetapkan Jawa Barat siaga I Covid-19.

Penetapan itu dilakukan menyusul kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan aktivitas mudik Lebaran 2021.

Saat itu, ia mengatakan bahwa terdapat kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit wilayah Jawa Barat sebesar 8 persen, dari 30,6 menjadi 38,2 persen.

Baca juga: Wapres Harap BLK Komunitas Diperluas

"Kenaikan BOR kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan. Ini imbas dari libur dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Mudah-mudahan jadi pembelajaran," ucap Emil usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (31/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com