JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2020 dan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat.
Keberadaan BLK tersebut diharapkannya dapat meningkatkan keterampilan kerja tidak hanya bagi para santri di ponpes tersebut tetapi juga bagi masyarakat di sekitar ponpes.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman, kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan sejumlah perusahaan pun dilakukan.
"Pemerintah berharap nota kesepahaman ini menjadi langkah awal yang baik bagi terjalinnya kerja sama antara pemerintah dengan dunia usaha dalam mendorong kemandirian BLK Komunitas," kata Ma'ruf dalam sambutannya.
Baca juga: Bertolak ke Tasikmalaya, Wapres Hadiri Rembuk Nasional Kewirausahaan dan Resmikan Bank Wakaf Mikro
Ia pun berharap agar perusahaan lain dapat melakukan hal serupa demi peningkatan kinerja BLK Komunitas yang dibangun.
Antara lain, agar dapat memberikan bekal keterampilan bagi komunitas pesantren dan masyarakat sekitarnya.
"Supaya memenuhi kualifikasi untuk memasuki lapangan kerja ataupun berwirausaha," kata Ma'ruf.
Selain itu, Ma'ruf juga menyaksikan penyerahan Surat Izin Bank Wakaf Mikro dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Pesantren Cipasung.
Ia berharap, dengan diterbitkannya surat tersebut, BWM di Pesantren Cipasung dapat segera beroperasi.
"Untuk mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di pesantren sekaligus mendorong peran pemberdayaan sosial ekonomi Pesantren Cipasung bagi masyarakat sekitar," ujar dia.
Baca juga: Wapres Minta Pengembangan Keahlian Masyarakat Lewat BLK Komunitas Direplikasi ke Daerah Lain
Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan, saat ini ketenagakerjaan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat kecil utamanya terkait akses permodalan masih menjadi persoalan.
Terlebih, kata dia, dalam upaya pemulihan berbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
"Persoalan tersebut juga semakin mengemuka dan menjadi perhatian serius pemerintah yang terus mengupayakan jalan keluarnya," kata dia.
Ma'ruf menjelaskan, masalah ketenagakerjaan yang masih menjadi masalah krusial juga ditunjukkan dengan tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing atau produktivitas tenaga kerja.
Baca juga: Jubir Wapres Sarankan Masyarakat Tak Tarik Kembali Dana Haji meski Gagal Berangkat
Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2021 menunjukkan ada sebanyak 19,1 juta tenaga kerja terdampak pandemi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.