JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Zaky Zakaria mengatakan, dampak dari pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun 2021 memang dirasa lebih dalam.
Hal ini karena pembatalan haji ini bukan baru dilakukan, melainkan sudah kali kedua sejak pandemi mewabah.
Akibatnya, pengusaha travel haji dan umrah pun banyak yang 'terpaksa' membanting setir untuk tetap berpenghasilan.
"Ada yang sudah mulai diversifikasi usaha seperti jualan kurma, fashion, kuliner dan lain-lain," kata Zaky saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/6/2021).
Zaky melanjutkan, diversifikasi usaha itu sudah mulai dilakukan sejak tahun 2020 di mana pandemi Covid-19 baru saja mewabah di Indonesia dan dunia.
Menurutnya, diversifikasi usaha seperti itu merupakan bentuk sikap travel umrah dan haji atas kebijakan pembatalan pemberangkatan haji.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pemerintah Lobi Ulang Arab Saudi soal Pembatalan Haji
"Sebetulnya dari tahun lalu setelah umrah pertama ditutup," ucapnya.
Zaky mengakui, ada pengusaha travel umrah dan haji yang 'banting setir' menjalankan usaha lain seperti berjualan makanan, dan pakaian.
Namun, menurutnya, ada pula travel umrah dan haji yang menyikapi batalnya pemberangkatan ibadah haji dengan cara berbeda yaitu menunggu hingga ibadah tersebut kembali dibuka.
"Sikap travel umrah haji memang berbeda-beda menyikapinya. Ada yang tiarap tidak melakukan aktivitas usaha apapun sambil menunggu umrah haji dibuka," cerita Zaky.
Atas cerita tersebut, Zaky pun menyimpulkan bahwa batalnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menjadi semakin berat bagi pengusaha travel.
Sebab, pembatalan haji kali ini merupakan yang kedua. Padahal, diakui Zaky, sebelumnya travel sudah berharap ibadah haji akan dibuka tahun ini.
"Tentu dampaknya lebih dalam, karena ketika tahun lalu haji tidak ada, kita berharap tahun ini bisa berangkat. Tapi dibatalkan," ujarnya.
"Yah, tentu harapan dan dampaknya, kita masih belum bisa jalan lagi usahanya," sambung dia.
Baca juga: Daftar 5 Provinsi Pendaftar Haji Terbanyak
Zaky mengatakan, pihaknya menyayangkan pembatalan haji tahun ini. Meski begitu, Amphuri menghormati keputusan pemerintah tersebut.
Ia pun berharap, keputusan yang diambil pemerintah itu telah tepat dan semata untuk menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat.
"Kita menyayangkan pembatalan haji 2021, tapi kita menghormati keputusan pemerintah. Insya Allah ini keputusan yang tepat demi menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat dan negara," pungkas dia.
Diketahui bersama, pemerintah resmi membatalkan penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah atau 2021 Masehi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Agama melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Dalam keterangan persnya, Yaqut mengatakan bahwa pembatalan diperuntukkan kepada jemaah yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lain.
“Kami pemerintah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Pemberangkatan Haji 1442 H/2021,” tuturnya dalam siaran pers.
Satu tahun sebelumnya, Indonesia juga membatalkan penyelenggaraan ibadah haji. Saat itu, Menteri Agama Fachrul Razi yang mengumumkan keputusan tersebut.
Keputusan itu juga diambil mengingat pandemi Covid-19 masih melanda hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.