Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirsoskam Antikorupsi KPK Curiga Ada Ruangan Tertentu yang Disiapkan bagi 75 Pegawai yang Tak Lolos TWK Saat Tes

Kompas.com - 01/06/2021, 12:26 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono menduga ada ruang tertentu yang disiapkan untuk pada saat tes wawasan kebangsaan (TWK). 

Ruang itu, imbuh dia, diduga dikhususkan untuk menjadi tempat tes bagi pegawai KPK yang telah masuk dalam daftar untuk tidak diloloskan saat TWK.

“Boleh dibilang gitu (ruang pembantaian), ada pattern-nya (polanya) di sana. Mungkin ini sudah ada daftar sebelum diwawancara atau sebelumnya,” kata Giri dalam acara Aiman seperti dikutip dari Kompas TV pada Senin (31/5/2021) malam.

Dugaan itu, imbuh Giri, diperoleh dari berbagai informasi dari rekan kerjanya. 

Bahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan Giri, sudah ada dua orang pimpinan yang mengonfirmasi keberadaan daftar nama pegawai sebelum tes dilakukan.

“Jadi ini terkait dengan pernyataan beberapa teman saya yang ketika pimpinan baru masuk sudah memberikan daftar waktu itu, ‘ini lah orang-orang yang dipandang berbahaya’. Jadi teman saya bercerita, ada Mas Harun, Novel. Dan ada 2 pimpinan mengkonfirmasi tentang daftar itu tadi,” imbuh dia.

Baca juga: Hari Ini KPK Lantik 1.271 Pegawai yang Jadi ASN

Lebih lanjut, Giri mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam proses pelaksanaan TWK yang dialaminya.

Giri mencurigai 75 pegawai yang tidak lolos TWK melakukan ujian dari beberapa tempat ruangan yang sama.

“Saya curiga karena setelah saya teman-teman yang nggak lolos tuh dari 75 itu berada di ruang yang sama. Padahal wawancara itu ada 30 ruang,” ujarnya.

Selain itu, Giri mengaku mendapat perlakukan yang agak berbeda dari pegawai lainnya. Ia menyebut diwawancara oleh dua asesor sementara pegawai lainnya hanya diperiksa oleh 1 orang.

Ia mengatakan, para asesor yang mewawancarainya tidak memperkenalkan diri. Bahkan, mereka mengetahui informasi detil mengenai rumah Giri di kampung halaman daerah Ponorogo.

Giri pun mengaku heran, saat asesor mengetahui nama-nama lokasi sekitar rumah di kampung halamannya yang hanya diketahui oleh warga setempat.

“Saya tuh ketika diwawancara menunggu hampir 2 jam di ruangan itu. Padahal pewawancara ada, ruangan sudah kosong. Kemudiian diwawancara lebih dari 1 jam. Yang lain di wawancara 1 orang. Saya diwawancara 2 orang,” ungkapnya.

Baca juga: Polemik TWK Dinilai Jadi Upaya Takuti Pegawai KPK Lainnya

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai keberadaan ruang tertentu itu, Juru Bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan bahwa penyelenggara TWK adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang bekerja sama dengan beberapa instansi terkait.

"Untuk materi dan teknis pelaksanaan TWK bukan KPK," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/6/2021).

Diketahui, polemik 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK masih terus berlanjut hingga saat ini.

Informasi terbaru menyebut, 51 dari 75 pegawai yang tidak lolos akan diberhentikan pada bulan November mendatang.

Mereka dinilai sudah tidak bisa dibina melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) terkait wawasan kebangsaan.

Sementara itu, 24 pegawai lainnya, diberi kesempatan untuk mengikuti diklat untuk diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), meskipun masih memiliki potensi untuk tidak lolos dalam proses diklat terebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com