Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Pilpres, PAN Akui Fokus pada Pileg dan Pilkada 2024

Kompas.com - 28/05/2021, 17:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, partainya tetap akan fokus pada agenda selain Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yaitu Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Menurut dia, partainya tidak akan menganggap Pilpres menjadi satu hal yang paling penting dari dua kontestasi pemilihan lainnya.

"Memang dari awal kita sudah mengatakan bahwa Pilpres itu suatu hal yang patut kita sikapi, karena memang kita juga menganggap itu alih generasi yang akan datang. Tetapi di tahun 2024, kita jangan hanya fokus pada Pilpres saja, karena ada perhelatan besar lainnya di situ yaitu Pileg dan Pilkada," kata Eddy dalam diskusi virtual Para Syndicate bertajuk "Membaca Dinamika Partai & Soliditas Koalisi Menuju 2024", Jumat (28/5/2021).

Ia menjelaskan, Pemilu Legislatif merupakan hal yang justru perlu difokuskan agar menang dalam parlemen.

"Itu kan ajang yang cukup penting juga bagi partai politik. Bagi kami yang justru perlu kita fokuskan bagaimana memenangkan Pemilu. Karena pemilu itu toh dilaksanakan tahun 2024, lebih dulu daripada Pilpres yang menyusul," ujarnya.

Baca juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Bakal Temui Gubernur Ganjar, Bahas Apa?

Ia menegaskan, partainya hingga kini ingin segera fokus menyiapkan strategi untuk memenangkan Pemilu 2024. Sebab, menurutnya, Pemilu akan menentukan eksistensi partai politik dalam kekuatannya di parlemen.

"Kita bisa memiliki kebijakan yang signifikan di parlemen. Kita ingin segera fokus di Pemilu. Karena esksitensi parpol itu pasti akan berada kekuatannya di parlemen," tutur dia.

"Jadi bagi kami, selain fokus pada pilpres, ya pemilulah yang itu merupakan salah satu fokus dan perhatian utama kita di 2024," tambah Eddy.

Sementara itu, terkait Pilpres 2024, PAN mengaku memiliki pengalaman dalam menentukan siapa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.

Ia mengambil contoh bagaimana PAN pada 2004 mengusung Amien Rais sebagai capres dan pada 2014 mengusung Hatta Rajasa sebagai cawapres.

"Jadi kita punya pengalaman dan dari pengalaman itu, kita betul merasakan hebatnya mesin partai itu bergerak ketika seorang calon dari partai tersebut, maju di perhelatan pilpres," ungkapnya.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan bahwa pada 2014, PAN sempat menduduki posisi lima besar dalam parlemen akibat ada kader yang maju dalam Pilpres.

Baca juga: Hasto Sebut PDI-P dan PAN Cocok Kerja Sama, apalagi Setelah Amien Rais Hengkang

Oleh karena itu, Eddy merasa bangga apabila nantinya ada kader PAN yang akan kembali maju dalam Pilpres 2024.

"Bahkan ketika 2014, kalau saya tidak salah, kita tetap memiliki posisi lima besar di parlemen. Nah, ini yang saya rasa merupakan kebanggaan jika PAN di 2024 juga mampu mengajukan calonnya sendiri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com