JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengkritik pemerintah terkait masih datangnya warga negara asing (WNA) asal China di tengah situasi pandemi Covid-19.
Dengan kejadian itu, Saleh menilai pemerintah seolah tidak mendengarkan protes dan penolakan masyarakat terkait pemberian izin masuknya Warga Negara (WN) China yang akan bekerja di Indonesia di tengah pandemi.
"Sangat disayangkan, protes dan penolakan masyarakat seakan tidak didengar oleh pemerintah. Semakin ditolak, malah semakin banyak yang datang. Bahkan, sekali penerbangan bisa membawa ratusan rombongan," kata Saleh dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).
Saleh mengkhawatirkan, kedatangan WN China tersebut berpotensi membawa virus corona. Terlebih, lanjut dia, masuknya WN China dalam kepentingan bekerja di Indonesia atau menjadi Tenaga Kerja Asing (TKA)
Ketua Fraksi PAN DPR ini juga melihat peristiwa masuknya WN China patut dipertanyakan apabila benar untuk tujuan bekerja.
Baca juga: 110 TKA China Disebut Masuk Indonesia di Hari Pertama Lebaran, KSPI: Keadilan Tidak Ada
Pasalnya, ia sendiri menyadari saat ini banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pekerja dalam negeri yang dirumahkan akibat adanya Covid-19.
"Mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI? Apa sih jenis pekerjaan yang mesti membutuhkan TKA China? Kementerian tenaga kerja perlu terbuka terkait masalah ini," ujarnya.
Selain itu, Saleh juga mempertanyakan jawaban Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kedatangan TKA China.
Menurutnya, jawaban Kemenhub yang menyatakan kedatangan TKA China dengan pesawat reguler, dan kemudian diubah dengan menyatakan menggunakan pesawat carter dinilai tidak tepat.
"Persoalannya bukanlah jenis pesawat yang mereka pakai. Tetapi, mengapa TKA asal China ini masih terus-terusan diperbolehkan masuk? Mau pakai pesawat reguler, pesawat carter, atau pesawat pribadi sekalipun tetap dipertanyakan masyarakat," jelasnya.
Baca juga: WN China Boleh Masuk Indonesia Sementara Mudik Dilarang, Pengamat: Pemerintah Pilih Kasih
Saleh berpendapat, masyarakat berharap agar kedatangan TKA China dihentikan terlebih dahulu. Ia menuturkan, kedatangan TKA China baru dapat dipikirkan kembali ketika pandemi sudah selesai.
"Adapun pekerjaan yang mungkin perlu dilanjutkan, bisa saja diberikan kepada pekerja lokal. Saya yakin, pekerja WNI bisa mengerjakannya," ucapnya.
Lebih lanjut, Saleh meminta pemerintah menghitung ulang untung rugi menggunakan TKA di Indonesia.
Sebab, selama ini ia belum pernah mendengar bahwa kedatangan TKA tersebut meningkatkan pemasukan negara.
"Setidaknya, saya belum pernah membaca laporan bahwa mereka berkontribusi dalam meningkatkan APBN," tuturnya.