Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Farmasi Tegaskan Test Antigen Bekas Tak Akan Terulang, Ini Antisipasinya

Kompas.com - 25/05/2021, 17:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan tegas kepada manajemen Kimia Farma Diagnostika setelah terungkapnya kasus rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Menurut dia, Bio Farma sebagai induk holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor farmasi menegaskan, kasus rapid test antigen bekas tersebut tidak akan terulang kembali.

"Kita sudah mengambil tindakan tegas dan juga yang dirasa perlu guna memastikan bahwa kasus-kasus ini tidak akan terulang lagi di masa depannya," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Kasus Antigen Bekas yang Berujung Pemecatan Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika

Honesti menyampaikan, tindakan tegas yang dilakukan Bio Farma salah satunya mengganti semua manajemen Kimia Farma Diagnostika.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya juga menyiapkan lima hal agar kasus rapid test antigen bekas tak terulang.

Pertama, restrukturisasi organisasi yang bertujuan menguatkan sistem pengawasan mutu. Hal ini juga menitikberatkan pada penguatan akhlak karyawan.

"Kami melakukan reinforcement akhlak yaitu dengan dilakukan sosialisasi dan aktivasi core value akhlak ke karyawan dan tenaga outsorcing dan penandatanganan komitmen akhlak untuk seluruh karyawan, dan melakukan webinar akhlak," ucap dia. 

Berikutnya, PT Kimia Farma juga melakukan penguatan sistem layanan digital.

Dalam hal ini, Kimia Farma akan melakukan sistem registrasi pelanggan yang hasil tesnya akan diberikan dalam bentuk QR Code.

"Meningkatkan transaksi digital bekerja sama dengan pihak bank dengan melakukan proses pembayaran melalui cashless baik itu mesin EDC, maupun QRIS. Kemudian pemasangan barcode produk Kimia Farma," tutur dia.

Baca juga: Eks Manager Kimia Farma Diagnostika, Tersangka Kasus Antigen Bekas Juga Kena Pasal Pencucian Uang

Selanjutnya, Kimia Farma akan melaksanakan audit sistem pengawasan internal di seluruh outlet klinik.

Menurut dia, outlet klinik Kimia Farma berjumlah 422 dan laboratorium klinik sejumlah 73.

Terakhir, Kimia Farma akan melakukan quality assurance officer dengan menempatkan petugas khusus di setiap business manager (BM) sebagai quality insurance officer.

"Tugasnya untuk melakukan evaluasi secara berkala," ucap Verdi.

Pada akhir April 2021, publik dihebohkan dengan tertangkapnya enam orang petugas Kimia Farma Diagnostika oleh Polda Sumatera Utara dalam penggerebekan terkait penggunaan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu.

Penggerebekan itu bermula dari informasi masyarakat terkait dengan brush yang digunakan untuk rapid test antigen adalah alat bekas.

Baca juga: [POPULER MONEY] Erick Thohir Pecat Direksi Kimia Farma Diagnostika | Sanksi bagi Leasing yang Asal Tarik

Buntut dari hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir pun murka dan mengambil tindakan tegas dengan memecat seluruh direksi dari anak usaha PT Kimia Farma Apotek yang sahamnya dimiliki BUMN farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dilansir Senin (17/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com