JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Wabah virus corona juga menyebabkan penambahan pasien yang terinfeksi dan bahkan ada 93.393 kasus aktif dalam 24 jam terakhir.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui telah terjadi peningkatan kasus aktif berdasarkan data Satgas per 23 Mei 2021.
"Untuk kasus aktif kita pada 19 Mei 2021 yaitu 5,01 persen dan pada 23 Mei kemarin telah meningkat sebanyak 5,23 persen. Artinya ada kenaikan sebesar 0,22 persen," Doni dalam tayangan konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/5/2021).
Kasus aktif Covid-19 adalah jumlah dari pengurangan data total pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan jumlah total pasien yang sembuh dan meninggal dunia.
Baca juga: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng Usai Libur Lebaran, Paling Banyak Klaster Keluarga
Berdasarkan data yang sama, diketahui ada penambahan 5.907 kasus baru dalam 24 jam terakhir sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia ada 1.781.127 orang.
Doni kemudian membandingkan data terkini dengan kondisi penularan Covid-19 usai Idul Fitri 2020.
Menurut dia, tahun lalu pernah terjadi kenaikan kasus harian Covid-19 sebesar 93 persen dengan kenaikan jumlah kematian sebesar 66 persen secara mingguan.
Dia pun menekankan agar kepatuhan terhadap protokol kesehatan jangan kendor, tidak boleh longgar.
"Artinya walaupun secara menyeluruh tren kenaikannya ini relatif kecil dibandingkan tahun yang lalu, kami dari Satgas di bawah arahan Bapak Menko Perekonomian dan juga arahan Bapak Presiden mengingatkan kita tidak boleh lengah, tetap waspada dan selalu menaati protokol kesehatan," tegas Doni.
Baca juga: Waspadai Kenaikan Covid-19 akibat Libur Lebaran pada 4-5 Minggu ke Depan
Tercatat di data hari Senin kemarin, pasien Covid-19 yang sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 5.800 orang sehingga ada sebanyak 1.638.279 orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Namun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah sebanyak 127 orang dalam periode waktu yang sama.
Dengan penambahan tersebut, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 49.455 orang sejak awal pandemi dinyatakan masuk ke Indonesia.
Dengan angka=angka tersebut, Doni menyampaikan kondisi angka kesembuhan yang menurun dari 92,22 persen pada 18 Mei 2021 menjadi 91,99 persen pada 23 Mei 2021.
Sementara itu, persentase kasus kematian mengalami kenaikan dari 2,70 persen pada 1 April 2021 dan saat ini menjadi 2,78 persen.
Dampak libur Lebaran sudah terasa
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, dampak mobilitas masyarakat dalam rangka libur Lebaran 2021 sudah mulai terasa pada kenaikan kasus harian Covid-19 saat ini.
Salah satu indikasinya yakni pada empat hari terakhir terjadi peningkatan kasus harian Covid-19 sebanyak lebih dari 5.000 pasien.
"Ini menunjukkan bahwa mobilitas yang terjadi pasca (libur) Lebaran itu dampaknya sudah mulai terlihat minggu ini. Dari kalkulasi prediksi yang kita lakukan mungkin akan mencapai peningkatan (kasus) sampai pertengahan minggu yang akan datang," jelas Dante, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Waspada Covid-19 Usai Libur Lebaran, Warga Surabaya Akan Dites Acak GeNose
Meski demikian, Dante juga mengingatkan adanya faktor lain yang dapat mendorong terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Yakni temuan mutasi baru varian virus corona yang kini sudah masuk ke Indonesia.
Setidaknya, kata Dante, ada tiga varian yang menjadi perhatian pemerintah, yakni varian B.1.1.7 dari Inggris, varian B.1.617 dari India dan varian B.1.351 dari Afrika Selatan.
Dante mengungkapkan saat ini pemerintah sudah mencatat 54 kasus penularan Covid-19 di Indonesia akibat ketiga varian ini.
"Secara keseluruhan kami sudah mendapatkan 54 kasus. Ini menyebar. Sebanyak 35 di antaranya adalah varian dari migran, dari luar atau luar indonesia," katanya.
"Lalu 19 kasus berasal dari variasi yang berasal dari Indonesia. Jadi sudah ada kontak internal (tramsmisi lokal) Sudah ada penyebaran secara internal dari varian of concern itu," lanjutnya.
Baca juga: Lonjakan Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet dan Peringatan bagi Warga Jakarta
Sehingga, karena ada faktor mobilitas dan mutasi virus maka kasus Covid-19 di Indonesia diprediksi akan terus meningkat beberapa waktu ke depan.
Oleh karena itu, Dante meminta semua pihak tetap menjaga kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
"Berkenaan dengan hal itu kita harus tetap menjaga stabilitas dan ekonomi tetap berjalan baik. maka dengan itu kita akan bisa melakukan beberapa keseimbangan antara protokol kesehatan dan kebijakan-kebijakan ekonomi," tambahnya.,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.