JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Presiden 2024 memang masih tiga tahun lagi, tetapi persaingan politik menjelang gelaran lima tahun sekali itu sudah mulai terasa.
Salah satunya terjadi di tubuh PDI Perjuangan yang tengah didera isu perseteruan antara pengurus PDI-P dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDI-P.
Sejumlah pengamat politik menilai konflik tersebut erat kaitannya dengan persaingan di internal PDI-P dalam memperebutkan tiket pencalonan presiden.
Namun, dugaan itu ditepis oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, justru ada pihak dari luar partai yang menghembuskan isu tersebut untuk memecah belah PDI-P.
Baca juga: Ganjar: Saya Sudah Bermedsos Sejak di DPR
"Terus rapatkan barisan mengingat banyak pihak yang sudah melakukan dansa politik untuk 2024 dan jangan beri peluang siapa pun dari luar partai untuk memecah belah kekuatan partai kita," kata Hasto, dalam keterangan tertulis, Senin (24/5/2021).
Hasto pun menegaskan, keputusan mengusung calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Oleh karena itu, Hasto meminta kader-kader PDI-P untuk melakukan konsolidasi agar siap ketika keputusan pencalonan presiden telah diambil oleh Mega.
Konsolidasi yang mesti dilakukan itu menyangkut aspek ideologi, politik, program, kader, hingga konsolidasi sumber daya.
"Terus bergerak ke bawah bersama rakyat, sehingga ketika tiba momentum politik bagi Ibu Megawati untuk mengambil keputusan, seluruh kader Partai telah mengakar dalam semangat kolektivitas untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia," kata Hasto.
Baca juga: Soal Peluang Ganjar atau Puan untuk Pilpres 2024, Pengamat: Idealnya Konvensi
Ia pun mengingatkan, semua kader PDI-P nantinya juga mesti bersikap proaktif terhadap keputusan yang diambil.
"Struktural partai, kepala daerah, dan wakil kepala daerah, serta pimpinan legislatif bersama-sama berjuang dalam spirit gotong royong untuk rakyat. Semua wajib proaktif sebagai kader partai," ujar Hasto.
Hasto juga menegaskan, saat ini partainya masih berkonsentrasi membantu pemerintahan Joko Widodo dalam mengatasi pandemi Covid-19, bukan soal pencalonan presiden untuk 2024 mendatang.
Akan tetapi, tidak sulit bagi publik untuk memisahkan perseteruan yang terjadi di kubu Banteng dengan persaingan menuju 2024.
Sebab, Ketua DPD PDI-P Bambang Wuryanto telah menyebut Ganjar terlalu berambisi menjadi calon presiden sehingga tidak diundang dalam acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).