Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ini Realitas Politik yang Harus Dihadapi Ganjar Pranowo

Kompas.com - 24/05/2021, 14:03 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai akan berat. Ganjar tidak diundang dalam acara partai yang dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, di Semarang, Sabtu (24/5/2021).

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, Ganjar harus berhadapan dengan "tembok besar" di internal PDI-P apabila bersikeras mencalonkan diri.

“Ini realitas politik yang harus dihadapi oleh Ganjar, dia harus berhadapan dengan tembok besar internal partainya sendiri, elektabilitas dan popularitas yang dia miliki tidak ada apa-apanya kalau punya mimpi di 2024,” kata Adi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Dianggap Berseberangan soal Pencapresan 2024, Ganjar Tak Diundang di Acara PDI-P yang Dihadiri Puan

Adi berpandangan, tidak diundangnya Ganjar ke acara PDI-P Jawa Tengah itu bertujuan untuk memperingatkan Ganjar yang dianggap memiliki ambisi untuk maju Pilpres 2024.

Hal itu, kata Adi, disebabkan karena ada kader kuat PDI-P yang tidak suka dengan elektabilitas Ganjar terkait Pilpres 2024.

Menurut Adi, kader tersebut mulai tidak nyaman karena dalam berbagai survei Ganjar kerap masuk dalam katagori calon presiden 2024.

“Ada orang dan pihak tertentu yang mulai enggak happy, mulai enggak nyaman dengan elektabilitas Ganjar yang terus menjulang,” kata Adi.

Baca juga: Ganjar Tak Diundang Puan di Acara PDI-P, Pengamat: Manuver Penjegalan

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengungkapkan, Ganjar tidak diundang karena dianggap berseberangan dengan PDI-P soal pencapresan pada Pemilu 2024.

Kemudian, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sempat menyinggung mengenai pemimpin yang layak menjadi capres ialah sosok yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

Menurut Adi, kedua pernyataan dari pengurus PDI-P itu merepresentasikan suara dari pengurus PDI-P.

“Ya suka tidak suka, Bambang ini merepresentasikan wajah PDI-P. Dia (Bambang) Ketua Bappilu, Puan juga orang penting di PDI-P. Pernyataan Puan dan Bambang itu sudah diketahui elite PDI-P lain. Enggak mungkin berdiri sendiri tanpa koordinasi, tanpa sepengetahuan,” lanjutnya.

Baca juga: Pengamat: Ada Kader PDI-P Tak Happy Elektabilitas Ganjar Tinggi

Kendati demikian, Adi masih belum memberikan prediksi peta politik pencapresan PDI-P pada pilpres mendatang.

Sebab, keputusan PDI-P dalam menentukan calon presiden ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Nanti. Kalau Mbak Mega kan spesialis main (menentukan keputusan) di akhir,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto membenarkan Ganjar tidak diundang di acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Menurut Bambang, ia sudah memberikan sinyal bahwa sikap ambisius Ganjar terkait Pilpres tidak baik. Namun sinyal itu tidak digubris oleh Ganjar.

Baca juga: Ganjar Bertemu dengan Megawati di Jakarta Saat Tak Diundang ke Acara PDI-P Jateng

Ia mengatakan, Ganjar memang tidak secara terang-terangan menyatakan keinginannya maju pada pilpres. Tetapi, aktivitas Ganjar di media sosial yang semakin intens ditengarai sebagai upaya menaikkan elektabilitas.

Bahkan Ganjar sampai menjadi host di kanal YouTube-nya.

Sementara, Bambang mengatakan, kader lain juga bisa melakukan manuver. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan karena menunggu perintah Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com