Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Masih Terjadi Pasca-Idul Fitri, Masyarakat Diminta Tak Abaikan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 14/05/2021, 19:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Pasalnya, ia melihat adanya kerumunan sejak beberapa hari menjelang Lebaran maupun setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri, Kamis (13/5/2021) pagi.

"Kalau kita amati beberapa hari belakangan ini di tempat-tempat keramaian massa berjubel dan ketaatan terhadap protokol kesehatan mulai kendor. Kalau melihat kepadatan di jalanan ketika hari H Lebaran pasca Shalat Id, seperti di kawasan penyangga sekitar Ibu Kota, itu menunjukkan kalau pergerakan orang mulai leluasa," kata Muhaimin, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: UPDATE: Bertambah 2.633, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 1.734.258

Muhaimin meminta masyarakat tetap di rumah jika tidak memiliki kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar pada masa libur Lebaran.

jika terpaksa keluar rumah, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker.

"Kalau bisa tetap di rumah saja. Tapi kalau memang harus keluar rumah ya tolong jaga protokol kesehatan demi keselamatan bersama," ucapnya.

Baca juga: UPDATE 14 Mei: Bertambah 3.807, Pasien Sembuh dari Covid-19 Kini 1.592.886

Ia menyadari, tidak mudah bagi pemerintah untuk mengendalikan mobilitas masyarakat.

Meski berbagai peraturan pembatasan telah dibuat, namun fakta di lapangan masih banyak masyarakat bebas bergerak dan bertemu tatap muka secara masif.

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya kesadaran pribadi untuk tetap disiplin menjaga diri dan keluarga dari risiko tertular virus corona.

"Memang kondisi seperti ini membosankan, tapi bagaimanapun menjaga kesehatan diri dan keluarga itu harus jadi prioritas," tutur Ketua Tim Pengawas Bencana Covid-19 DPR ini.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 107, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Kini 47.823 Orang

Selain itu, ia juga menyoroti perkembangan kasus harian Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kamis (13/5/2021), tercatat total kasus positif mencapai 1.731.652 orang, dengan penambahan 3.448 kasus.

"Kalau lihat angka pergerakan kasus harian tersebut, ini masih cukup mengkhawatirkan. Jadi jangan pernah lengah sedikit pun. Tetap patuhi protokol kesehatan," tegasnya.

Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat ini juga meminta program vaksinasi Covid-19 dipercepat setelah Lebaran. Sehingga potensi kekebalan masyarakat dari serangan virus semakin baik.

"Jangan pernah berpikir kalau sudah divaksinasi lantas sudah aman terus abai prokes. Ingat, vaksinasi hanya merupakan ikhtiar untuk mengurangi laju penularan, bukan berarti kita terus kebal dari serangan virus kalau sudah divaksin," pungkasnya.

Baca juga: Update: Sebaran 2.633 Kasus Baru Covid-19, Terbanyak di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com