Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jelaskan Penyebab Pria di Jakarta Meninggal Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca

Kompas.com - 10/05/2021, 14:52 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan penjelasan mendalam terkait adanya kematian seorang pria di Jakarta usai disuntik vaksin AstraZeneca.

Melki berharap penjelasan tersebut dapat disampaikan secara transparan kepada publik agar masyarakat tenang dalam mengikuti program vaksinasi.

“Segara dicari penyebabnya, disampaikan, ditelusuri, dipastikan betul penyebab kematian dari pria tersebut yang menggunakan vaksin AstraZeneca ini, dan segara disampaikan kepada publik apa yang terjadi,” kata Melkiades kepada wartawan, Senin (10/5/2021).

Menurut Melki, dalam rapat-rapat di DPR bersama Kemenkes dan BPOM, Komisi IX DPR RI selalu mendorong pemerintah untuk hati-hati dalam memastikan keamanan Vaksin AstraZeneca.

Terlebih, ia menekankan, banyak negara, khususnya di Eropa, yang sudah menghentikan penggunaan Vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Komnas KIPI: Belum Cukup Bukti Pria Asal Jakarta Meninggal akibat Vaksin AstraZeneca

“Untuk betul-betul sangat berhati-hati dalam memastikan penggunaan AstraZenaca di Tanah Air karena melihat perkembangan di berbagai belahan dunia yang lain,” ucapnya.

Menurut Melki, apabila Vaksin AstraZeneca masih memiliki masalah keamanan, maka sebaiknya pemakaian vaksin tersebut dihentikan untuk sementara waktu.

Ia tidak menginginkan ada korban lain yang meninggal apabila keamanan Vaksin AstraZeneca masih belum terjamin.

“Kalau memang barangnya ini masih bermasalah, sebaiknya juga di-hold dulu, jangan sampai lagi muncul korban-korban berikutnya yang tidak perlu yang bisa membuat masyarakat kita nanti menjadi korban karena AstraZeneca,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta dikabarkan meninggal pada Kamis (6/5/2021) setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Ia disuntik Vaksin AstraZeneca sehari sebelum meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, Trio sempat merasa demam setelah mendapatkan suntikan vaksin.

Baca juga: Uni Eropa Stop Pesan Vaksin AstraZeneca Setelah Juni

Kemudian, kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis. Trio dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Menanggapi hal itu, Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengatakan, pihaknya belum mendapatkan cukup bukti untuk mengaitkan meninggalnya pemuda asal Jakarta dengan vaksinasi Covid-19.

“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Hindra dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin (10/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com