Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: 900.000 Dosis Vaksin Sinopharm Digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

Kompas.com - 04/05/2021, 17:38 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan mekanisme gotong royong.

Saat ini, lebih dari 900.000 dosis vaksin Sinopharm telah tiba di Tanah Air untuk digunakan dalam vaksinasi yang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan itu.

"Pemerintah secara resmi telah menerima total 982.400 dosis vaksin Sinopharm yang nantinya akan digunakan dalam skema vaksin gotong-royong," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Kedatangan Vaksin Sinopharm, Izin Darurat, dan Rencana Vaksinasi Gotong Royong

Selain menggunakan vaksin jenis Sinopharm, kata Wiku, program vaksinasi gotong royong juga kemungkinan akan menggunakan vaksin jenis Cansino sebanyak 5 juta dosis.

Wiku mengatakan, program vaksinasi gotong-royong masih terus dipersiapkan dan diharapkan segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Saat ini teknis pelaksanaan program vaksinasi gotong-royong sedang dikoordinasikan oleh Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dan PT Bio Farma," kata dia.

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, lanjut Wiku, pekerja asing yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (Kitas) atau kartu izin tinggal tetap (Kitap) juga akan vaksin dengan skema gotong royong.

Baca juga: Soal Vaksinasi Gotong Royong, Kadin Masih Tunggu Harga Sinopharm dari Bio Farma

Untuk diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinopharm pada 29 April 2021.

BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm dengan nomor EUA 2159000143A2 dan memiliki kemasan satu vial berisi 0,51 ml.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, berdasar hasil dari uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab ditemukan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efikasi 78 persen.

"Studi klinik fase III yang dilakukan di Uni Emirat Arab dengan subjek sekitar 42 ribu relawan menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Vaksin Sinopharm 482.400 Dosis Tiba di Tanah Air Bersama Sinovac

Selain itu, Penny mengatakan, kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan dari vaksin Sinopharm bersifat ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk.

"Jadi dari aspek keamanan adalah baik kategorinya, dapat ditoleransi dengan baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com