Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Vaksinasi Guru Rampung Juni, Jokowi: Kita Ingin Kembalikan Anak-anak ke Sekolah

Kompas.com - 03/05/2021, 06:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan rampung pada akhir bulan depan.

Sebab, rencananya, pada bulan Juli mendatang akan dilakukan pembelajaran tatap muka.

"Yang penting akhir Juni itu vaksinasi untuk pendidik dan tenaga kependidikan harus sudah selesai karena nanti tatap muka terbatasnya di bulan Juli," kata Jokowi dalam podcast Hardiknas 2021 yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/5/2021).

Jokowi mengatakan, vaksinasi Covid-19 wajib diberikan untuk seluruh guru dan tenaga kependidikan. Hal ini untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

Jika seluruh guru sudah divaksinasi, kata Jokowi, maka kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat diselenggarakan dengan aman.

Baca juga: IDAI Beri Panduan Tambahan untuk Sekolah Berasrama yang Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Kendati demikian, lanjut dia, pembelajaran tatap muka harus tetap diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kita ingin segera mengembalikan anak-anak kita ke sekolah, tetapi juga dengan catatan harus aman dari Covid (agar) kita bisa segera mengejar ketertinggalan yang disebabkan oleh pandemi," ujarnya.

Adapun dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kata Jokowi, pendidikan harus menggunakan cara-cara baru yang adaptif. Kegiatan belajar mengajar tidak lagi dilakukan secara tatap muka, tetapi daring dan hybrid.

Oleh karenanya, para guru harus memastikan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, terutama untuk pendidikan dasar. Guru juga dituntut betul-betul kreatif dan inovatif.

Baca juga: Ombudsman Minta Masyarakat Laporkan jika Ada Potensi Malaadministrasi Saat Pembelajaran Tatap Muka dan PPDB

Kondisi pandemi, kata Jokowi, harus dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan mengkoreksi total dunia pendidikan di Tanah Air.

"Pendemi juga jangan menjadi penghalang untuk mencapai kemajuan," kata Jokowi.

"Dan saya sangat berharap, cita-cita untuk mencapai SDM unggul itu tidak berhenti, agar pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia ini benar-benar dirasakan oleh rakyat kita dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote semuanya merasakan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com