Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Minta Pemerintah Jangan Lagi Beli Alutsista Bekas

Kompas.com - 26/04/2021, 16:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) menyusul tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Sebanyak 53 awak kapal gugur dalam peristiwa tersebut.

Bambang mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dapat mengevaluasi seluruh kondisi alutsista.

"Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan bersama TNI harus melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terhadap sistem perawatan alutsista," kata Bambang di Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (26/4/2021).

Baca juga: KRI Nanggala Hilang Kontak, Politisi PKS Tekankan Perlunya Evaluasi Peremajaan Alutsista

Mantan Ketua DPR ini juga mendesak pemerintah tidak mengambil atau membeli barang bekas untuk alutsista.

Secara khusus, ia juga meminta pentingnya dilakukan audit terhadap sistem perawatan, perbaikan dan pemeriksaan alutsista.

"Tidak boleh kita beli barang bekas lagi. Jika perlu, dilakukan audit terhadap sistem perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan. Agar ke depannya tidak ada lagi nyawa prajurit yang gugur dalam latihan," harapnya.

Lebih lanjut, Bambang turut menyampaikan ucapan belasungkawa kepada 53 awak kapal yang gugur dalam bertugas di KRI Nanggala-402.

Ia berharap, keluarga prajurit yang ditinggalkan tidak hanya diberikan ketabahan, tetapi juga kebanggaan.

Sebab, ia menilai bahwa para prajurit yang gugur tersebut merupakan patriot kebanggaan bangsa.

"Insya Allah berbagai pengabdian yang telah mereka berikan untuk negara dicatat sebagai tambahan amal ibadah oleh Tuhan Yang Maha Esa. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga tetap tabah dan mengikhlaskan kepergian mereka," ucapnya.

"Para keluarga yang ditinggalkan pun harus bangga, karena mereka adalah patriot kebanggaan bangsa. Mengabdikan dirinya sebagai prajurit yang menjaga kedaulatan negara," sambung dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta Bintang Jasa Jalasena kepada 53 prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang gugur.

Jokowi menyebut, pemerintah juga menjamin pendidikan putra dan putri keluarga prajurit KRI Nanggala-402 hingga terus sampai jenjang pendidikan strata-1 (S1).

"Negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta Bintang Jasa Jalasena atas dedikasi pengabdian serta pengorbanan para prajurit terbaik itu," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).

Baca juga: KRI Nanggala Tenggelam, DPR Minta Evaluasi Semua Alutsista TNI AL

"Pemerintah juga akan menjamin pendidikan putra-putri dari prajurit KRI Nanggala-402 hingga jenjang pendidikan S1," ucapnya.

Diketahui bersama, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) di perairan Utara Pulau Bali.

Kemudian, pada Sabtu (24/4/2021) kapal buatan Jerman itu dinyatakan telah tenggelam.

Pada Minggu (25/4/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 telah ditemukan terbelah menjadi tiga bagian dan dinyatakan bahwa 53 awak kapal tersebut gugur dalam tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com