Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Belum Dapat Pastikan Kondisi 53 Awak KRI Nanggala-402 yang Dinyatakan Tenggelam

Kompas.com - 24/04/2021, 19:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengaku enggan berspekulasi terhadap kondisi para awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang dan tenggelam di perairan Utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021).

Ia tak bisa memastikan bagaimana kondisi dari 53 awak kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu, setelah lebih dari 72 jam dinyatakan hilang dan kemudian tenggelam.

"Kita tidak bisa melihat bagaimana korban, karena belum ketemu salah satu korbannya. Jadi kita tidak bisa duga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Pihaknya juga mengaku belum dapat memastikan terkait berapa persen angka harapan hidup para awak kapal selam itu.

Baca juga: TNI Nyatakan KRI Nanggala 402 Masuk Fase Tenggelam, Evakuasi Medis Awak Kapal Disiapkan

Namun, ia mempersilakan semua pihak menganalisis sendiri bagaimana kondisi awak kapal berdasarkan penemuan sejumlah benda yang diyakini milik KRI Nanggala-402.

"Tentunya dengan ada barang-barang ini silakan rekan-rekan evaluasi sendiri," ujarnya.

Adapun sejumlah benda yang diyakini milik KRI Nanggala-402 itu di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus atau pipa pendingin bertuliskan Korea, botol berwarna oranye yang berguna untuk pelumasan naik turunnya periskop kapal selam.

Yudo melanjutkan, TNI AL juga menemukan alas peralatan sholat yang biasa digunakan para ABK KRI Nanggala-402, sponge penahan panas, dan tumpahan solar.

"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum. Dan di sekitar radius 10 mil, tidak ada kapal lain yang melintas. Kemudian para ahli yang dalam ini mantan ABK KRI Nanggala dan juga komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," tutur Yudo.

Baca juga: KSAL: KRI Nanggala-402 Alami Keretakan, Bukan Ledakan

Dengan penemuan tersebut, saat ini pihaknya menaikkan status KRI Nanggala-402 daru submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam).

"Dengan adanya bukti-bukti otentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala, pada saat ini kita isyaratakan untuk (naik) dari submiss kita tingkitkan menuju fase subsunk," ujar Yudo dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Sabtu (24/4/2021).

"Pada fase subsunk nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadp ABK yang kemungkinan masih selamat. Kita evakuasi baik nanti ke Surabaya atau nanti ke Banyuwangi nanti akan kita lanjutkan ke proses berikutnya," lanjutnya.

KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Utara Pulau Bali pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 04.25 WIB.

Baca juga: Panglima TNI: Tumpahan Minyak dan Serpihan Ditemukan, Bukti Fase Tenggelam KRI Nanggala

Kapal ini sedianya dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021).

Latihan ini rencananya dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Akan tetapi, akibat peristiwa ini memaksa latihan tersebut dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com