JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin terhadap petugas pemadam kebakaran yang telah bertaruh nyawa untuk melakukan tugasnya.
Megawati mengatakan, kesejahteraan petugas pemadam kebakaran seharusnya dipastikan dengan baik.
"Bayangkan saya lihat damkar kita, aduh, saya kan orangnya suka begitu, dulu suka datengin begitu kan, saya lihat orang ini kan sabung nyawa ya, tetapi sikonnya kok begini ya, ini ya lebih baik saya omongkan, kan harusnya kesejahteraannya itu dibuat dengan baik," kata Megawati dalam FGD Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana yang disiarkan akun YouTube infoBMKG, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Megawati Nilai Bencana Alam Tak Lepas dari Kelalaian Pemimpin di Daerah
Selain soal kesejahteraan, Megawati menyoroti titik-titik hidran untuk pemadam kebakaran yang justru tidak dapat mengalirkan air.
"Kalau enggak percaya tolonglah dilihat. Ini boleh saja dong saya ngomong begini, kenyataannya begitu, jadi bagaimana, kita kan mestinya ada empati ya," ujar Megawati.
Padahal, menurut Megawati, keberadaan pemadam kebakaran sangat penting.
Tidak hanya untuk memadamkan kebakaran, tetapi juga mengevakuasi orang, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta.
Ia mencontohkan, pemadam kebakaran harus memiliki peralatan yang memadai untuk mengevakuasi orang dari gedung-gedung tinggi.
"Ini kesiapannya di mana, saya sampai bilang sama Pak Jokowi, pak, aku bilang, bagaimana mau nurunin orang dari gedung tinggi kita saja peralatannya enggak ada," kata Megawati.
Baca juga: Mendagri Harap Pemadam Kebakaran Bantu Bendung Penyebaran Covid-19
Saat masih menjabat sebagai presiden, Megawati mengaku sempat meminta Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno untuk menyiapkan batalion pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan peralatan dan kendaraan canggih.
"Saya tidak terbayang ketika (gedung) BI terbakar, kayak apa lho yang namanya orang mau diturunkan dari situ, ini kan kembali bagaimana menanggulangi bencana," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.