JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Investasi Rusia atau Rusian Direct Investment Fund (RDIF) dan Grup ChemRar mengklaim, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah melakukan registrasi terhadap Avifavir, obat Covid-19 buatan Rusia berbasis favipiravir (obat antiinfluenza yang dikembangkan Jepang sejak 2014).
Dilansir RBTH, salah satu media massa Russia, Direktur RDIF Kirill Dmitriev mengapresiasi BPOM karena mendaftarkan Avifavir tanpa uji klinis tambahan.
"Para ahli di Indonesia telah menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap Avifavir, yang didaftarkan tanpa uji klinis tambahan di negara tersebut," katanya, Selasa (23/3/20219/).
Baca juga: Varian Corona Rusia B.1.1.317, Ini yang Harus Anda Ketahui
Kiriil mengatakan, registrasi Avifavir di Indonesia merupakan langkah penting dalam menyediakan sistem kesehatan nasional dengan obat antivirus corona terbaik.
Ia juga menyebut bahwa Avifavir secara signifikan mengurangi waktu pemulihan dan sangat efektif.
"Dengan demikian, pasien lebih cepat sembut dan beban klinik akan berkurang secara signifikan," katanya.
Sementara itu, Direktur Institut Riset ChemRar Irina Tyrnova meyakini, Avifavir adalah obat berbasis favipiravir pertama di dunia yang telah terbukti secara klinis ampuh melawan Covid-19.
Baca juga: Diklaim Beri Kekebalan Covid-19 hingga 2 Tahun, Vaksin Rusia Tuai Kontroversi
“Kami berharap dapat segera memasok Avifavir ke Indonesia bersama Pratapa Nirmala-Fahrenheit (mitra penjualan Avifavir di Indonesia) untuk membantu pasien mendapatkan obat yang terbukti efektif melawan virus corona di dunia,” kata Tyrnova.
Aman dan efektif
Berdasarkan siaran pers RDIF, Avifavir disebutkan telah terdaftar di Indonesia dengan prosedur yang dipercepat berdasarkan data yang diperoleh selama uji coba klinis fase II-III.
Menurut RDIF, uji klinis dilakukan dengan melibatkan 460 pasien dan sesuai dengan aturan GCP (good clinical practice, standar kualitas uji klinis internasional yang melibatkan subjek manusia).
Uji klinis dilakukan mulai April sampai September 2020 di 30 fasilitas khusus di seluruh Rusia.
Hasil penelitian menunjukkan, efisiensi Avifavir cukup tinggi dalam pengobatan pasien yang terinfeksi virus corona.
Baca juga: Iran Larang Vaksin Covid-19 dari AS dan Inggris, Pilih Vaksin Buatan Rusia
Dengan mengonsumsi obat tersebut, virus dapat dimatikan dalam rata-rata waktu empat hari (dengan terapi standar, virus baru bisa dilumpuhkan dalam tempo sembilan hari).
Efikasi Avifavir ini mencapai lebih dari 80 persen dan aman untuk dikonsumsi semua kelompok usia.
Adapun, Avifavir adalah obat Rusia pertama yang disetujui untuk mengobati infeksi virus corona. Avifavir ini berbasis favipiravir pertama di dunia yang disetujui untuk pengobatan Covid-19.
Sejak awal Juni 2020, Avifavir telah dipasok ke seluruh wilayah Rusia dan ke 15 negara di seluruh dunia. Indonesia adalah negara Asia pertama yang meregistrasi obat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.