Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Indonesia Negara dengan Beban Penyakit TB Tertinggi Ketiga di Dunia

Kompas.com - 24/03/2021, 12:03 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan beban penyakit tuberkulosis (TB) tertinggi ketiga di dunia.

Ia mengatakan, di Indonesia kasus TB diperkirakan sebanyak 845.000 kasus dengan angka kematian mencapai 93.000 kasus.

"Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia setelah India dan China," kata Ma'ruf di acara peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia secara virtual, Rabu(24/3/2021).

Baca juga: Wapres: Sumber Daya untuk Atasi Penyakit TB Terkuras ke Covid-19

Ma'ruf mengatakan, dari jumlah kasus TB di Indonesia itu, baru 68 persen yang sudah ditemukan dan diobati.

Dengan demikian, masih terdapat 32 persen yang belum ditemukan sehingga berpotensi menjadi sumber penularan bagi masyarakat.

Oleh karena itu, meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung di Tanah Air, tetapi upaya mengatasi TB harus tetap ditingkatkan.

"Sesuai perkiraan WHO, kematian akibat TB akan bertambah sejumlah 400.000 di seluruh dunia atau setiap jam bertambah sekitar 45 orang meninggal, jika kelangsungan layanan TB esensial terganggu selama pandemi Covid-19," kata dia.

Baca juga: Wapres: Indonesia Sedang Hadapi Triple Burden of Disease

Tingginya kasus TB di Indonesia juga disebutkannya jauh lebih besar dari pada beban akibat biaya pengobatan TB itu sendiri.

"Beban utama bagi negara akibat TB tersebut adalah hilangnya produktivitas karena kelompok usia yang paling terdampak tuberkulosis adalah kelompok usia produktif," ucap Ma'ruf.

Lebih jauh Ma'ruf mengatakan, tuberkulosis merupakan penyakit menular klasik yang seharusnya sudah dapat diatasi.

Berdasarkan laporan WHO tahun 2020, sebanyak 1,4 juta orang meninggal akibat TB pada 2019, termasuk di dalamnya 208.000 orang dengan HIV.

Baca juga: Ini Tanggapan Wapres soal Kontroversi Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Sampai saat ini, kata dia, di seluruh dunia TB menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian akibat satu jenis infeksi saja.

Kemudian, kasus baru TB pada tahun 2019, diperkirakan terdapat 10 juta orang di seluruh dunia.

Jumlah tersebut terdiri dari 5,6 juta laki-laki, 3,2 juta perempuan, dan 1,2 juta anak-anak.

Prevalensi TB juga dapat ditemukan di seluruh negara dan kelompok umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com