Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Ungkap Hasil Riset, Peserta Didik Usia 3-30 Tahun Berisiko Lebih Rendah Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 18/03/2021, 18:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan, peserta didik berusia 3-30 tahun memiliki risiko lebih rendah terinfeksi Covid-19.

Nadiem menggunakan hasil riset dalam penyampaiannya tersebut. Berdasarkan hasil riset, kelompok usia lainnya justru mengalami risiko terpapar Covid-19 lebih tinggi.

"Ini adalah riset data, bahwa dari sisi fatality rate itu orang muda, dan apalagi anak-anak itu sangat-sangat kecil (risiko terpapar)," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Nadiem soal Protokol Belajar Tatap Muka Terbatas: Wajib Masker hingga Kantin Belum Boleh Buka

Ia menyampaikan, risiko terpapar Covid-19 lebih besar pada usia di atas 30 tahun yaitu mulai 31-59 tahun.

Selain itu, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang berusia 60 tahun ke atas memiliki faktor risiko yang secara signifikan lebih tinggi.

Nadiem juga menyampaikan bahwa hasil riset global menunjukkan, anak lebih sedikit terinfeksi dibandingkan orang dewasa.

Kemudian, kata dia, secara umum anak-anak yang terinfeksi Covid-19 juga memiliki gejala yang ringan.

"Dan transmisi pada anak itu, terutama bukan di sekolah, terutama yang terjadi adalah dewasa ke anak. Itu yang kita lihat sebagai faktor yang jauh lebih sering, anak lebih banyak tertular dari orang dewasa," tutur Nadiem.

Baca juga: Nadiem: Sekolah Wajib Sediakan Opsi Belajar Tatap Muka Setelah Guru Selesai Divaksinasi

Oleh karena itu, dia menilai, penularan Covid-19 pada anak bukan terjadi pada saat pembelajaran tatap muka di ruang kelas, melainkan, lebih banyak terjadi ketika anak beraktivitas sosial di luar ruang kelas.

Dalam pembelajaran tatap muka, kata dia, tenaga pendidik yang lebih memerlukan perlindungan.

Atas dasar itu, Nadiem menyarankan dibukanya opsi belajar tatap muka ketika semua tenaga pendidik sudah divaksinasi Covid-19. 

Nadiem juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu di antara empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka.

Sementara itu, kata dia, 23 negara lainnya justru sudah melakukan pembelajaran tatap muka penuh.

Untuk itu, ia menekankan agar pembelajaran tatap muka perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Nadiem Tegaskan Tak Akan Hapus Pelajaran Agama dari Kurikulum

Bahkan, Nadiem mengatakan, sebelum vaksinasi pendidikan dan tenaga kependidikan, pemerintah daerah telah didorong untuk mengakselerasi pembelajaran tatap muka sesuai kondisi satuan pendidikan.

Adapun Nadiem sebelumnya mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik ditargetkan selesai Juni 2021.

Jika vaksinasi dapat diselesaikan, belajar tatap muka di sekolah bisa dimulai pada Juli 2021.

"Mungkin tidak 100 persen (belajar tatap muka di sekolah), tapi paling tidak bisa saja dua kali seminggu atau tiga kali, atau dalam sistem rotasi, karena protokol kesehatan tetap dijaga," kata Nadiem dilansir dari Kompas TV, Rabu (24/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com