Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPNI: Lebih dari 15.000 Perawat Terpapar Covid-19, 274 di Antaranya Meninggal

Kompas.com - 18/03/2021, 13:44 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengatakan selama pandemi Covid-19 melanda, tercatat 274 perawat meninggal dunia dan lebih dari 15.000 lainnya terpapar virus Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Menurut Harif saat ini pihaknya terus melakukan pendataan agar dapat melakukan pemantauan optimal di lapangan.

Baca juga: PPNI: Insentif dan Jam Kerja Jadi Masalah Para Perawat Selama Pandemi Covid-19

"Tentu ini bukan angka yang sedikit. Maka pemantauan dan pendataan terus kami lakukan untuk mendapatkan data yang lebih valid dari lapangan," sebutnya.

Namun demikian, Harif mengatakan bahwa angka penularan pada perawat di seluruh Indonesia mengalami penurunan semenjak program vaksinasi dijalankan.

"Setelah dilakukan vaksinasi untuk para perawat dan tenaga kesehatan, kami mulai menerima laporan dari para anggota yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, bahwa rekan-rekan perawat dan nakes yang tertular Covid-19 semakin berkurang jumlahnya," ungkapnya.

Harif menegaskan bahwa perawat menjadi aktor penting dalam penanganan Pandemi Covid-19.

Karena sebagai sosok yang paling dekat dengan pasien, perawat memiliki tugas penting untuk menjalankan upaya preventif hingga rehabilitatif.

"Tanpa perawat dan petugas kesehatan lainnya, korban pandemi Covid-19 bisa lebih besar. Perawat memiliki peran penting dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif," sebut Harif.

Selain itu, lanjut Harif, perawat juga memiliki tugas untuk menemukan kasus Covid-19 di masyarakat.

"Selain melakukan perawatan, juga dapat membantu penemuan kasus yang berhubungan dengan kesehatan masyararakat. Dalam konteks pandemi, perawat memiliki peran besar dalam proses testing, tracing, dan treatment," pungkasnya.

Baca juga: Polemik Keluarga DPRD DKI Ikut Vaksinasi Covid-19 Tahap 2, Anggota Dewan Diminta Bijak dan Punya Rasa Malu

Sebagai informasi vaksinasi untuk tenaga kesehatan termasuk perawat, sudah dilakukan pemerintah sejak pertama kali program vaksinasi Covid-19 dilakukan 13 Januari lalu.

Berdasarkan data pemerintah, Rabu (17/3/2021) sebanyak 1.431.713 tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksinasi tahap pertama, dan sebanyak 1.208.113 telah disuntik dosis kedua. Adapun sasaran tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.719.535 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com