Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beberapa Faktor yang Membuat Peserta Vaksinasi Covid-19 Masih Bisa Terpapar Virus

Kompas.com - 17/03/2021, 14:59 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, peserta vaksinasi Covid-19 masih berpotensi terpapar Covid-19 setelah disuntik vaksin.

Menurut Amin, kondisi itu dapat terjadi karena adanya faktor masa inkubasi terhadap individu saat menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.

"Ketika kita menerima vaksin yang pertama, kita tidak tahu apakah orang itu tidak pernah terpapar virus sebelumnya. Jadi ada kemungkinan ketika dia menerima suntikan itu, dia sedang dalam masa inkubasi," kata Amin dalam diskusi virtual bertajuk "Peta Jalan Menuju Herd Immunity", Rabu (17/3/2021).

Ia menjelaskan, masa inkubasi berlangsung 14-27 hari. Sehingga, ada kemungkinan saat menerima vaksinasi dosis kedua terjadi infeksi penyakit karena virus masih dalam masa inkubasi.

Baca juga: JK Sarankan Penggunaan Masjid Untuk Vaksinasi Covid-19

Kemudian, menurut Amin, peserta vaksinasi bisa terpapar Covid-19 karena penyuntikan vaksin dosis pertama belum membentuk antibodi dengan optimal.

"Jadi kita sama sekali belum bisa mengarahkan proteksi pasca suntikan pertama," ujarnya.

Lebih lanjut, Amin menjelaskan, setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama kualitas antibodi masih menurun sehingga dibutuhkan suntikan vaksin kedua.

Selain itu, ia menekankan, meski sudah menerima vaksin, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Vaksinasi harus berdampingan dengan 3 M," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes Sebut Belum Ada Efek Samping Berat Usai Vaksinasi Covid-19 Sinovac

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama belum memberikan perlindungan yang baik bagi masyarakat.

"Risiko perlindungannya kan 65 persen, masih ada 35 persen kemungkinan kita tertular, tapi kita tidak jadi sakit yang berat. Jadi penularan itu masih memungkinkan," kata Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com