Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem: Guru PAUD, SD, dan SLB Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 10/03/2021, 16:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga pendidikan akan diprioritaskan bagi mereka yang berkecimpung di jenjang paling muda.

Dengan demikian, guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah luar biasa (SLB) akan diutamakan untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19/

"Kita akan mulai dengan guru-guru jenjang PAUD dan SD, SLB, dan sederajat. Baru setelah itu terpenuhi kita maju ke SMP, SMA, SMK, baru setelah itu perguruan tinggi," kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (10/3/2021).

Nadiem menuturkan, guru-guru PAUD, SD, dan SLB diutamakan karena proses belajar di jenjang tersebut merupakan yang sulit dilakukan melalui sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Kejar Belajar Tatap Muka, Jokowi Targetkan Vaksinasi Guru Rampung Juni

Selain itu, kata Nadiem, tingkat penularan Covid-19 antara anak ke anak, khususnya yang di bawah 12 tahun, pun lebih kecil dibandingkan penularan antarorang dewasa.

Nadiem berharap, kegiatan belajar tatap muka di PAUD, SD, dan SLB dapat segera dimulai dengan protokol kesehatan ketat setelah tenaga pendidikan di jenjang tersebut telah divaksinasi.

"Jadinya untuk yang dasar dan menengah itu yang jelas akan kita akselerasi dan dorong karena kita enggak mau lost of learning ini terus terjadi," ujar Nadiem.

Ia menambahkan, dalam kunjungan kerjanya di Papua dan Nusa Tenggara Timur, Nadiem menemukan sejumlah pemerintah daerah yang belum mau membuka pembelajaran tatap muka meski sudah diberikan izin serta sulit melakukan PJJ.

Baca juga: Palembang Buka Sekolah Tatap Muka Juli, 17.000 Guru Mulai Divaksin

"Jadi bukan hal mudah untuk bisa meyakinkan pemda untuk buka tapi harapannya setelah vaksinasi pembelakaran tatap muka akan bisa kita dorong dan percepat untuk seluruh satuan pendidikan," kata Nadiem.

Diberitakan sebelumnya, Nadiem menargetkan proses vaksinasi bagi 5 juta guru dan tenaga pendidikan dapat tuntas pada akhir Juni 2021 mendatang.

Apabila itu tercapai, maka proses belajar tatap muka di sekolah dapat terlaksana pada Juli 2021 dengan mematuhi protokol kesehatan di sekolah.

"Kami ingin memastikan kalau guru dan tenaga kependidikan sudah selesai vaksinasi di akhir Juni. Sehingga di Juli, Insya Allah sudah melakukan proses belajar tatap muka di sekolah," ungkap Nadiem di Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com